Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Saham Eropa Berakhir Flat Setelah Sentuh Level Tertinggi

Bursa saham Eropa berakhir flat pada perdagangan Selasa (28/8/2018), setelah sempat melanjutkan penguatannya menyusul kabar tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa berakhir flat pada perdagangan Selasa (28/8/2018), setelah sempat melanjutkan penguatannya menyusul kabar tercapainya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko.

Indeks Stoxx 600 mencapai level tertingginya dalam dua pekan didorong kabar kesepakatan tersebut, sebelum ditutup flat. Sementara itu, indeks DAX Jerman berakhir turun 0,1% dan indeks FTSE 100 Inggris naik 0,5%.

Saham produsen mobil Eropa mendorong pergerakan pasar, dengan naik 0,8% setelah AS dan Meksiko sepakat pada Senin (27/8) untuk merombak Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Hal ini memberi tekanan pada Kanada untuk menyetujui ketentuan baru tentang perdagangan mobil dan penyelesaian sengketa.

"Perdagangan adalah faktor nomor satu yang mendorong pasar saat ini. Kita telah melihat beberapa perkembangan antara Amerika Serikat dan Meksiko,” ujar Jasper Reimers, analis pasar di Vertex Capital Group, seperti dikutip Reuters.

Saham otomotif didorong tidak hanya oleh kesepakatan NAFTA, tetapi juga sebuah riset dari analis Credit Suisse yang menyatakan sektor ini dapat kembali diperhitungkan.

Saham pertambangan juga membukukan kenaikan besar, yakni 1,7%, ditopang rally harga tembaga akibat pelemahan dolar AS. Pelemahan greenback membuat harga logam yang berdenominasi mata uang ini menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang asing.

Di antara saham individu, saham pabrik bir asal Denmark Royal Unibrew naik 4,8% setelah perusahaan menaikkan prospek untuk ketiga kalinya tahun ini.

Namun, saham Sydbank turun 11,2%, setelah bank asal Denmark ini melaporkan laporan laba kuartal kedua yang mengecewakan, meleset dari proyeksi labanya.

Di sisi lain, indeks FTSE MIB Italia membebani pasar setelah saham Atlantia turun 3,2%. Saham operator jalan raya ini turun setelah Kementerian Transportasi menyatakan pemerintah akan menolak rencana perusahaan untuk membangun kembali jembatan yang runtuh di Genoa.

Adapun saham Covestro membebani indeks DAX dengan turun 3% setelah Barclays memangkas target harganya pada saham tersebut sebesar 11%. ”Volatilitas yang tinggi telah mendukung Covestro untuk beberapa waktu tetapi laba sekarang berinfleksi,” tulis analis Barclays.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper