Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cardig Aero Services (CASS) Prediksi Laba Bersih 2018 Tertekan

Manajemen miten penyedia layanan jasa penerbangan PT Cardig Aero Services Tbk. memprediksi laba bersih perseroan pada tahun ini berpotensi tertekan karena kenaikan biaya operasional dan investasi yang dilakukan perseroan sepanjang 2018.
Gedung Terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Rabu (4/3/2018). Kementerian Perhubungan mengklaim proyek pembangunan sisi darat bandara tersebut sudah mencapai 91,07%./Bisnis-Rio Sandy Pradana
Gedung Terminal Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati, Rabu (4/3/2018). Kementerian Perhubungan mengklaim proyek pembangunan sisi darat bandara tersebut sudah mencapai 91,07%./Bisnis-Rio Sandy Pradana

Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen miten penyedia layanan jasa penerbangan PT Cardig Aero Services Tbk. memprediksi laba bersih perseroan pada tahun ini berpotensi tertekan karena kenaikan biaya operasional dan investasi yang dilakukan perseroan sepanjang 2018.

Direktur Keuangan Cardig Aero Services Danar Wihandoyo menyampaikan sepanjang tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan pada level 10%—12%. Kendati demikian, laba bersih perseroan diproyeksikan akan mengalami tekanan.

“Ada tekanan pada net income kami tahun ini karena kami terkena tambahan dari biaya konsesi yang cukup tinggi, mungkin sekitar 20% pada tahun ini. Oleh karena itu capaian bottomline kami mungkin tidak akan jauh dari tahun lalu,” ungkap Danar di Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Danar menyampaikan, selain karena alasan pengeluaran untuk biaya konsesi yang lebih tinggi, pada tahun ini perseroan juga mengeluarkan pendanaan yang cukup besar untuk bisnis baru. Di sisi lain, bisnis baru tersebut belum menyumbangkan kontribusi yang besar pada konsolidasi.

Sebagaimana diketahui, emiten dengan kode saham CASS tersebut pada semester II/2018 telah mengakuisisi 51% saham Jakarta Aviation Training Center (JATC) senilai Rp89 miliar. Saat diakuisisi, JATC telah memiliki dua simulator pesawat terbaru yaitu A320 dan B737NG.

Danar menyampaikan pada tahun ini perseroan melakukan investasi pada simulator yang akan mulai dioperasikan pada semester II/2018. Pada paruh kedua tahun ini, JATC tercatat telah melayani 157 pilot license.

Menurut Danar, perseroan masih akan agresif berinvestasi pada JATC untuk menggenjot kontribusi laba bersih dari perusahaan tersebut. “Setelah diakuisisi, kontribusi JATC baru 1% pada pendapatan. Kami harap terus bertambah meski tidak sampai 5%,” ungkap Danar.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, CASS membukukan pendapatan sebesar Rp2,06 triliun pada tahun lalu, meningkat 13% dibandingkan pendapatan perseroan pada 2016.

Pada tahun lalu, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp130,7 miliar, meningkat 7,8% dibandingkan tahun sebelumnya.

Danar mengatakan pada tahun ini kinerja perseroan masih akan ditopang oleh lini CAS Destination, yaitu jasa line maintenance dan cargo handling & ground handling. Pada semester I/2018, kontribusi CAS Destination mencapai 78%.

Adapun, pada semester I/2018 perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp980,5 miliar, turun tipis dari periode sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp981,24 miliar. Pda periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp47,11 miliar, tergerus 30% dari tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper