Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga CPO Berjangka Bergeliat, Ini Prediksi Analis

Harga minyak kelapa sawit rebound ke posisi di atas 2.200 ringgit per ton, selain karena jumlah pasokan Malaysia yang diperkirakan akan menyusut, pelemahan dolar Amerika Serikat juga menjadi faktor penguat harga.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit rebound ke posisi di atas 2.200 ringgit per ton, selain karena jumlah pasokan Malaysia yang diperkirakan akan menyusut, pelemahan dolar Amerika Serikat juga menjadi faktor penguat harga.

Pada perdagangan Selasa (28/8) harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) berdiri di posisi 2.233 ringgit per ton, naik 34 poin atau 1,55% dari penutupan pada sesi sebelumnya. Secara year-to-date (ytd) harganya mengalami penurunan 10,35%.

Wahyu Laksono, Analis Central Capital Futures menuturkan bahwa CPO berhasil menguat karena terdorong oleh pelemahan dolar AS. Indeks dolar AS tercatat berada pada posisi 94,69 poin, melemah tipis 0,08% dari posisi sesi sebelumnya.

“Penyebab pertama karena koreksi dolar AS, kemudian rebound harga minyak kedelai juga memicu penguatan harga CPO,” ujar Wahyu saat dihubungi Bisnis lewat pesan singkat, Selasa (28/8/2018).

Namun, menurut Wahyu penguatan harga CPO masih terbatas, ditambah dengan penguatan harga minyak kedelai yang juga tidak seberapa. Secara jangka panjang, skenario harga CPO masih bearish atau setidaknya belum ada tanda-tanda bullish.

“Saat ini CPO sudah dalam posisi oversold, tetapi semakin mendekati level 2.000 ringgit per ton memang semakin kuat potensi rebound-nya. Kemudian, pada semester II/2018 memang menjadi musim kenaikan produksi sehingga harga akan kesulitan untuk naik,” papar Wahyu.

Analis Central Capital Futures itu memproyeksikan untuk jangka pendek harga CPO akan berada pada kisaran 2.180 ringgit per ton – 2.260 ringgit per ton. Adapun, untuk jangka menengah, harga CPO bisa bergerak di kisaran 2.000 ringgit per ton – 2.500 ringgit per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper