Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Malaysia Catat Kenaikan Harga CPO Tertinggi Sejak Juli 2018

Perdagangan minyak kelapa sawit di bursa Malaysia mengalami lonjakan terbesar untuk kontrak teraktifnya sejak 26 Juli lalu.
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Perdagangan minyak kelapa sawit di bursa Malaysia mengalami lonjakan terbesar untuk kontrak teraktifnya sejak 26 Juli lalu.

Harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) melonjak 34 poin 1,55% menjadi 2.233 ringgit per ton, dan mencatatkan penurunan 10,35% secara year-to-date (ytd). Kenaikan tersebut menjadi lonjakan terbesar sejak akhir Juli lalu.

“Kenaikan tipis harga minyak kedelai dalam semalam di bursa Chicago turut mendukung harga CPO,” papar Gnanasekar Thiagarajan, Kepala Perdagangan dan Strategi Hedging Kaleesuwari Intercontinental, dikutip dari Bloomberg, Selasa (28/8/2018).

Sejumah komentar positif dari konferensi industri di Kuala Lumpur juga memberikan dorongan kuat pada harga CPO.

Harga minyak kedelai tidak berubah pada perdagangan Selasa di Chicago board Of Trade (CBOT) di posisi US$28,76 sen per bushel dari posisinya pada sesi perdagangan hari sebelumnya, dan tercatat turun 14,21% selama tahun berjalan.

Adapun, harga biji kedelai tercatat melanjutkan penurunan 2,25 poin atau 0,27% menjadi US$846 sen per bushel dan turun 12,63% selama 2018 berjalan.

Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg, minyak kedelai premium terhadap CPO sebesar US$90 per ton, turun jika dibandingkan dengan premium sebesar US$91 per ton pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, CPO terdiskon dari gasoil hingga US$139 per ton anjlok dan menjadi diskon terbesar jika dibandingkan dengan premium sebesar US$13 pada tahun lalu.

Harga CPO olahan untuk pengiriman Januari di Dalian Commodity Exchange tercatat naik 0,8% menjadi US$4.880 yuan per ton dan minyak kedelainya naik 0,6% menjadi 5.820 yuan per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper