Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Tergelincir Saat Dolar AS Melemah

Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (28/8/2018), justru saat mayoritas mata uang di Asia terapresiasi terhadap dolar AS.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah tergelincir dari penguatannya pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (28/8/2018), justru saat mayoritas mata uang di Asia terapresiasi terhadap dolar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 6 poin atau 0,04% di level Rp14.626 per dolar AS. Padahal, mata uang Garuda sempat melanjutkan penguatannya saat dibuka terapresiasi 12 poin atau 0,08% di posisi 14.608 pagi tadi.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.608 – Rp14.626 per dolar AS. Adapun pada perdagangan Senin (27/8), rupiah mampu rebound dan berakhir menguat 29 poin atau 0,20% di posisi 14.620.

Dilansir dari Bloomberg, penguatan rupiah sebelumnya didorong berlanjutnya minat investor untuk obligasi dan ekuitas Indonesia saat kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Meksiko mendorong emerging markets.

Meski demikian, bias untuk dolar AS terhadap rupiah tetap cenderung naik kecuali jika terlihat jeda di bawah Rp14.500, menurut perusahaan riset 4cast, divisi Continuum Economics.

“Penguatan [dolar AS terhadap rupiah] di atas level 14.660 tetapi akan terus dihentikan oleh bank sentral [Bank Indonesia],” jelasnya dalam riset.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, tingkat pelemahan nilai tukar rupiah relatif terkendali sejak awal tahun yakni sekitar 7%.

Dia pun mengklaim BI sudah melakukan berbagai langkah stabilisasi. BI baru saja mengambil langkah stabilisasi dengan suku bunga yang dinaikkan 25 basis poin menjadi 5,5% supaya terjadi capital inflow. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan BI tidak akan membiarkan agenda pilpres yang akan datang mencegahnya menaikkan suku bunga jika diperlukan. Langkah kebijakan di masa mendatang disebutnya akan ditentukan oleh data ekonomi.

Di sisi lain, mayoritas mata uang di Asia terpantau menguat petang ini. Won Korea Selatan memimpin penguatan dengan 0,37%, diikuti renminbi China dan peso Filipina yang masing-masing naik 0,17%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,17% atau 0,157 poin ke level 94,622 pada pukul 17.20 WIB.

Koreksi indeks dolar berlanjut saat dibuka turun tipis 0,01% atau 0,009 poin di level 94,770, setelah berakhir melemah 0,39% atau 0,367 poin di posisi 94,779 pada Senin (27/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper