Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi IHSG: Pasar Masih Dibayangi Sentimen AS  

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/8/2018) dipengaruhi rencana kenaikan suku bunga The Fed dan sentimen dari tarif perang dagang.
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (27/8/2018) dipengaruhi rencana kenaikan suku bunga The Fed dan sentimen dari tarif perang dagang.
 
Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan bahwa dalam pertemuan para bankir, bank sentral AS memberikan sinyal akan menaikan suku bunga kembali dalam tahun ini.
 
"Secara teknikal, kami memprediksi IHSG pada hari berpeluang terkoreksi kembali dengan support dan resistance di level 5.948-5.992," paparnya dalam riset harian, Senin (27/8).
 
Potensi koreksi juga turut dipengaruhi sentimen domestik. Bank Indonesia (BI) masih siap untuk melakukan intervensi rupiah dan obligasi karena fokus utamanya adalah untuk menstabilkan ekonomi.
 
Tidak hanya itu, pemerintah bersama Menteri Keuangan tengah mengkaji 900 barang untuk mengendalikan produk impor untuk memonitor inflasi agar tercapai target 2,5% - 4,5% pada 2018 dan 2019.
 
Jika depresiasi rupiah terjadi terus menerus, maka hal ini dikhawatirkan berdampak terhadap rating Indonesia secara keseluruhan.
 
Pada akhir pekan lalu, IHSG ditutup terkoreksi 0,24% menjadi 5.968. Sektor indutri yang mengalami kenaikan terbesar adalah sektor agrikultur dengan pertumbuhan 0,96% dan keuangan yang meningkat 0,59%.

Sementara itu, sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor industri dasar yang turun 0,87% dan barang konsumsi yang terkoreksi 0,81%.
 
Adapun investor asing mencatatkan net buy di semua perdagangan saham sebesar Rp28,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper