Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Dolar AS Picu Naik Harga Emas

Harga emas terkerek setelah dolar Amerika Serikat kembali dalam tekanan dari petunjuk arah kebijakan moneter AS dari pidato Jerome Powell selaku Kepala Federal Reserve AS yang dinilai pasar sebagai nada dovish.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters
Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas terkerek setelah dolar Amerika Serikat kembali dalam tekanan dari petunjuk arah kebijakan moneter AS dari pidato Jerome Powell selaku Kepala Federal Reserve AS yang dinilai pasar sebagai nada dovish.
Greenback melemah setelah Powell berbicara dalam pertemuan sejumlah bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, mengatakan bahwa pendekatan bertahap menuju kenaikan suku bunga tetap pantas untuk melindungi perekonomian AS dan mempertahankan pertumbuhan lapangan pekerjaan di AS sekuat mungkin dengan inflasi masih terkendali.
“Sepertinya The Fed mulai cenderung dovish dan menutup layar penguatan dolar AS sekarang,” kata Shree Kargutkar, Pengelola Portofolio Sprott Asset Management, dilansir dari Reuters, Minggu (26/8).
Pada penutupan perdagangan Jumat (24/8), harga emas spot tercatat melonjak 19,79 poin atau 1,67% menjadi US$1.205 per troy ounce, selama tahun berjalan harganya mencatatkan penurunan sebesar 7,48%.
Kenaikan tersebut membuat emas spot berada pada jalurnya mencatatkan kenaikan harga mingguan sebesar 1,9%.
Adapun, harga emas Comex terkerek 19,30 poin atau 1,62% menjadi US$1.213,30 per troy ounce dan turun 7,87% secara year-to-date.
Ketidakpastian politik AS, ditambah dengan hukuman yang dijatuhkan pada dua mantan penasihat ekonomi Presiden AS Donald Trump pekan ini, membuat dolar AS tertekan meskipun kebijakan moneter AS mengetat.
Pelemahan mata uang Negeri Paman Sam membuat emas yang dihargai dengan dolar AS menjadi semakin murah untuk pemilik yang menggunakan mata uang selain dolar AS sehingga dapat memacu permintaan dan harga emas.
Sejumlah analis yang disurvei oleh Reuters memprediksikan kenaikan suku bunga AS akan berlangsung dua kali lagi tahun ini dan dua kali lagi tahun depan. Pertemuan The Fed selanjutnya akan digelar pada 25 – 26 September mendatang.
Kenaikan suku bunga akan meningkatkan kemungkinan biaya untuk memiliki emas sebagai aset, karena menjadikannya semakin mahal untuk menyimpan dan mengasuransikan.
“Minat investor pada emas terus menurun pada beberapa bulan belakangan. Kenaikan suku bunga, lalu inflasi, kenaikan ekuitas pasar, dan penguatan dolar AS secara signifikan menyusutkan minat terhadap emas,” papar sejumlah analis ANZ.
Harga emas sempat melemah ke posisi terendah selama 20 bulan karena depresiasi mata uang emerging markets (EM). World Gold Council percaya harga emas bisa kembali melambung.
“Permintaan dari konsumen akan menjadi pendorong harga emas pada semester II/2018, dan posisi jangka pendek kemungkinan akan berbalik, menjadi salah satu risiko ekonomi makro yang saat ini terjadi sehingga meningkatkan permintaan emas untuk investasi,” kata Aram Shishmanian, Chief Executive Officer World Gold Council dalam laporan resmi yang dirilis Kamis (23/8).
Selama ini, harga emas terus tertekan oleh penguatan dolar AS di hadapan mata uang EM dan negara berkembang.
Sebagian lainnya karena pelemahan mata uang yuan China dan lira Turki.
Faktanya, penguatan dolar AS menjadi penyetir utama kinerja harga emas tahun ini, bersamaan dengan konfrontasi retorika dan sanksi yang terus membuat AS semakin perkasa.
Meskipun demikian, Aram menilai bahwa emas masih memiliki kemungkinan untuk rebound atas alasan teknikal dan fundamental seperti pasar berjangka pendek, ketidak pastian pasar finansial yang masih terus berjalan, dan pembeli baru yang mungkin mulai masuk ke pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper