Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham: Menimbang Prospek CTRA

Saham PT Ciputra Development Tbk. atau CTRA masih direkomendasikan beli oleh sejumlah sekuritas bila merujuk pada kinerja perseroan sepanjang semester pertama 2018, meskipun saham perseroan masih cenderung terus melemah.
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/1)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Saham PT Ciputra Development Tbk. atau CTRA masih direkomendasikan beli oleh sejumlah sekuritas bila merujuk pada kinerja perseroan sepanjang semester pertama 2018, meskipun saham perseroan masih cenderung terus melemah.

Saham CTRA ditutup pada level Rp875 akhir pekan lalu setelah turun 2,23% dibandingkan dengan Kamis (23/8/2018). Saham CTRA sudah melemah 26,16% sepanjang tahun ini, terkoreksi 37,76% sepanjang 3 tahun terakhir, dan turun 14,42% dalam 5 tahun terakhir.

Kinerja keuangan CTRA pada semester pertama sejatinya tidak begitu cerah. Pendapatan stagnan Rp2,8 triliun dibandingkan dengan semester I/2017 Rp2,83 triliun. Laba bersih justru turun dari Rp340 miliar pada semester I/2017 menjadi Rp176 miliar pada semester I/2018.

Meskipun demikian, analis Samuel Sekuritas Indonesia Akhmad Nurcahyadi mengaku masih menyukai CTRA. Alasannya, CTRA masih mampu menjual produknya di tengah berlanjutnya stagnasi sektor properti hingga semester pertama 2018.

Kinerja pemasaran atau marketing sales CTRA pada semester I/2018 berhasil mencapai Rp3,3 triliun, tumbuh 12,5% yoy. Capaian ini setara 43% dari target perusahaan dan 44% dari estimasi Samuel Sekuritas. Akhmad cukup yakin untuk merekomendasikan beli CTRA.

“Kenaikan marketing sales tersebut akan memberikan dampak positif pada nilai run rate di kuartal berjalan dan potensi mencapai proyeksi kami dan konsensus yang setara dengan valuasi target harga Rp1.580/saham dan Rp1.400/saham,” tulisnya dalam riset belum lama ini.

Akhmad mengatakan, dirinya juga menyukasi CTRA karena profil konsumennya yang solid, puluhan proyek joint venture, serta diversifikasi proyek yang akan meminimalisir resiko dan menjaga kesinambungan pertumbuhan jangka panjang. Ini akan menjadi penopang perseroan di tengah potensi tekanan kenaikan suku bunga KPR/KPA.

Joey Faustian, analis Indo Premier Sekuritas, juga merekomendasikan beli dengan target harga Rp1.355. Meksipun kinerja semester pertama tidak sesuai harapan, tetapi dirinya percaya pada semester kedua kinerja keuangan CTRA akan lebih baik sebab 65% dari pendapatan CTRA baru akan dibukukan di semester kedua.

“Margin juga diharapkan akan meningkat pada kuartal kedua seiring pengakuan dari proyek bermargin tinggi seperti CitraLand Surabaya,” katanya.

Franky Rivan, analis Kresna Securities, masih mempertahankan rekomendasi beli, tetapi menurunkan target harga dari semula Rp1.380 menjadi Rp1.260.

Meskipun tetap optimistis terhadap CTRA, Franky mencatat aliran kas operasi kotor perseroan memburuk menjadi Rp30,8 miliar pada kuartal kedua 2018, atau turun 91,6% yoy, yang akan mengganggu kemampuan pengakuan pendapatan perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper