Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KURS TENGAH 23 AGUSTUS: Melemah 52 Poin, Mata Uang di Asia Tertekan Dolar AS

Kurs jual ditetapkan Rp14.693 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.547 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat dari kaca mata karyawan saat di Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (18/8). / Bisnis Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (23/8/2018) di Rp14.620 per dolar AS, melemah 52 poin atau 0,39% dari posisi Rp14.568 pada Selasa (21/8/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.693 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.547 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau 0,38% atau 56 poin ke level Rp14.630 per dolar AS pada pukul 9.27 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka di zona merah dengan pelemahan 46 poin atau 0,32% ke level Rp14.620 per dolar AS, setelah berakhir menguat 14 poin atau 0,1% di level 14.574 per dolar AS pada perdagangan Selasa (21/8/2018).

Rupiah melemah di saat mayoritas mata uang di Asia juga menguat terhadap dolar AS siang ini, dipimpin yuan China yang melemah 0,43% dan baht Thailand yang terdepresiasi 0,40%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, hari ini terpantau menguat 0,3% atau 0,285 poin ke level 95,431 pada pukul 11.02 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka rebound dengan penguatan 0,01 poin atau 0,01% di level 95,156, setelah pada perdagangan Rabu (22/8) ditutup melemah 0,12% atau 0,110 poin di posisi 95,146.

Dilansir Reuters, indeks dolar AS secara luas menguat setelah risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve menunjukkan bank sentral AS berada di jalur untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

The Fed telah menaikkan suku dua kali tahun ini dan diperkirakan akan mengetatkan kebijakan lagi bulan depan setelah memberi jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan terakhirnya.

Tetapi, pelaku pasar mengatakan tekanan politik pada Presiden AS Donald Trump dan kekhawatiran tentang perang perdagangan China-AS terus membebani dolar karena risalah Fed juga menunjukkan para pejabat memeriksa bagaimana perselisihan perdagangan global dapat mempengaruhi bisnis.

"The Fed tampaknya cukup khawatir tentang masalah perdagangan," kata Shinichiro Kadota, analis valas senior di Barclays, seperti dikutip Reuters.

"Jika kekhawatiran tersebut terus terwujud ... ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga mungkin berubah tergantung pada hasil negosiasi perdagangan AS-China,” lanjutnya.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

23 Agustus

14.620

21 Agustus

14.568

20 Agustus

14.578

16 Agustus

14.619

15 Agustus

14.621

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper