Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kekhawatiran Perang Perdagangan Global Mereda, WTI Lanjutkan Penguatan

Harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak September 2018 terpantau menguat 0,3% ke level US$66,63 per barel pada pukul 7.16 WIB, setelah pada perdagangan Senin (20/8) ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,79% ke level US$66,43 per barel.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat menguat pada perdagangan Selasa (21/8/2018) setelah meredanya  ketegangan perdagangan AS-China yang dikhawatirkan akan mengurangi permintaan.

Harga minyak West Texas Intermediate untuk kontrak September 2018 terpantau menguat 0,3% ke level US$66,63 per barel pada pukul 7.16 WIB, setelah pada perdagangan Senin (20/8) ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,79% ke level US$66,43 per barel.

Di sisi lain, minyak mentah Brent untuk kontrak Oktober melemah 0,03% ke level US$72,19 per barel pada pukul 7.29 WIB. Pada perdagangan Senin, Brent ditutup menguat 0,53% ke level US$72,21 per barel.

Dilansir Bloomberg, harga minyak menguat di tengah sinyal bahwa ancaman perang tarif berkelanjutan antara Amerika Serikat dan China diperkirakan akan berkurang. Pada saat yang sama, prospek pasokan terhalang oleh aksi mogok di Laut Utara dan perkiraan penurunan stok minyak mentah di AS.

“Ada kekuatan nyata di pasar dan harapan bahwa mungkin ada resolusi pada situasi perdagangan AS-China. Hal tersebut akan membantu permintaan minyak mentah,” kata John Kilduff, mitra di hedge fund New Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip Bloomberg.

Minyak mentah AS telah jatuh selama tujuh pekan berturut-turut karena gejolak di Turki menambah risiko untuk permintaan energi. Pasokan yang meningkat dari OPEC juga membebani harga, dengan laporan yang menunjukkan ekspor Arab Saudi naik 3,7% pada Juni.

Di AS, perseriaan minyak mentah diperkirakan turun 2 juta barel pekan lalu lalu, berdasarkan median analis yang disurvei oleh Bloomberg. Sementara itu, persediaan di Cushing, Oklahoma, diperkirakan meningkat 900.000 barel pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper