Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Jisdor Ditetapkan 14.568, Rupiah Menguat di Pasar Spot

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.568 per dolar AS, menguat 10 poin atau 0,07% dari posisi Rp14.578 pada Senin (20/8/2018).
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.568 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (21/8/2018).

Data yang diterbitkan Bank Indonesia pagi ini terpantau menempatkan kurs referensi Jisdor di Rp14.568 per dolar AS, menguat 10 poin atau 0,07% dari posisi Rp14.578 pada Senin (20/8/2018).

Di pasar spot, berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau menguat 14 poin atau 0,1% ke level Rp14.574 per dolar AS pada pukul 9.03 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka di zona hijau dengan penguatan 23 poin atau 0,16% ke level Rp14.565 per dolar AS pagi ini, setelah pada perdagangan Senin (20/8) berakhir menguat 5 poin atau 0,03% di level 14.588 per dolar AS pada perdagangan Senin (20/8/2018).

Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, hari ini terpantau melemah 0,35% atau 0,34 poin ke level 95,563 pada pukul 10.31 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka melemah 0,163 poin atau 0,17% di level 95,737, setelah pada perdagangan Senin (20/8) berakhir melemah 0,21% atau 0,201 poin di posisi 95,900.

Dilansir Reuters, dolar AS tergelincir terhadap sejumlah mata uang utama setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan dia "tidak senang" dengan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell karena menaikkan suku bunga.

Dolar AS juga melemah karena investor menarik keluar dari mata uang safe haven menjelang pembicaraan antara China dan AS pekan ini, yang diyakini oleh beberapa pelaku pasar melonggarkan ketegangan perdagangan.

"Saat ini, pasar khawatir bahwa Trump mungkin berdampak pada kebijakan Fed," kata Masafumi Yamamoto, analis valas di Mizuho Securities, seperti dikutip Reuters.

Trump sebelumnya pernat mengagetkan investor saat mengkritik The Fed atas pengetatan kebijakan moneter. Pada hari Senin dia mengatakan Fed harus lebih akomodatif pada suku bunga.

Akan tetapi, Yamamoto mengatakan pejabat The Fed tampaknya tidak terpengaruh oleh komentar Trump tersebut

"Selama ekonomi AS baik-baik saja, maka saya pikir tidak ada alasan untuk menghentikan kenaikan suku bunga dari sudut pandang The Fed," katanya.

Trump juga mengatakan bank sentral AS harus berbuat lebih banyak untuk membantu meningkatkan ekonomi sementara ia juga menuduh China dan Eropa memanipulasi mata uang mereka.

 

Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)

21 Agustus

14.568

20 Agustus

14.578

16 Agustus

14.619

15 Agustus

14.621

14 Agustus

14.625

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper