Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Operator Ponsel Turun, Indeks Topix Ditutup Melemah

Indeks Topix ditutup melemah 0,4% atau 6,73 poin ke level 1.685,42, setelah bergerak pada kisaran 1.679,95-1.693,80. Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,09% atau 20,73 poin ke level 22.219,73.
Bursa Jepang/Reuters
Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix Jepang ditutup melemah pada perdagangan Selasa (21/8/2018), terbebani sektor telekomunikasi.

Indeks Topix ditutup melemah 0,4% atau 6,73 poin ke level 1.685,42, setelah bergerak pada kisaran 1.679,95-1.693,80. Sementara itu, indeks Nikkei 225 ditutup menguat 0,09% atau 20,73 poin ke level 22.219,73.

Volume perdagangan sesi pertama pada bursa Jepang cenderung rendah, berada di bawah 2 triliun yen (US$18 miliar).

Dilansir Bloomberg, indeks Nikkei ditutup menguat setelah mata uang yen Jepang menghapus penguatan terhadap dolar AS. Pada akhir perdagangan saham, yen terpantau melemah ke level 110,03 yen per dolar AS.

Yen sempat menguat dalam perdagangan pagi setelah laporan bahwa Presiden Donald Trump menyarankan Federal Reserve harus menahan kenaikan suku bunga. Secara terpisah, Trump dalam wawancara dengan Reuters juga mengatakan China dan Eropa memanipulasi mata uang mereka.

"Banyak investor merasa sulit untuk bergerak," kata Naoki Kanemoto, fund manager senior di Sumitomo Mitsui Asset Management Co, seperti dikutip Bloomberg.

"Pasar tidak memiliki dorongan baru dari dalam negeri, sedangkan ada banyak faktor tidak pasti di pasar global termasuk masalah seputar perselisihan perdagangan AS-China,” lanjutnya.

Sektor telekomunikasi menjadi penekan utama indeks Topix, dengan saham KDDI turun 5,2%, Docomo merosot 4,2%, sedangkan saham SoftBank melemah 1,6%.

Sektot telekomuniasi melemah setelah juru bicara pemerintah mengatakan layanan seluler memiliki ruang untuk menurunkan tagihan pelanggan sekitar 40%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper