Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melemah 0,52% di Akhir Sesi I, Bursa Asia Merah

IHSG melemah 0,52% atau 30,06 poin ke level 5.786,53 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,49% atau 28,53 poin di level 5.788,06
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (16/8/2018).

IHSG melemah 0,52% atau 30,06 poin ke level 5.786,53 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,49% atau 28,53 poin di level 5.788,06

Sepanjang perdagangan di sesi I hari ini, IHSG bergerak pada level 5.743,49 - 5.811,62.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 113 saham menguat, 211 saham melemah, dan 274 saham stagnan dari 598 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang melemah 3,43% dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang melemah 3,05% menjadi penekan utama terhadap pelemahan IHSG di akhir sesi I.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berada di teritori negatif dengan tekanan utama dari sektor finansial yang melemah 1,38%, disusul sektor pertanian dengan pelemahan 0,93%.

Di sisi lain, tiga sektor menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin sektor konsumer yang menguat 0,63%.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus memperkirakan IHSG kembali terkoreksi hari ini meskipun sehari sebelumnya sempat menguat karena ditopang sejumlah sentimen positif domestik. 

"Kemarin memang tekanan dari data neraca perdagangan yang kurang baik diiringi dengan kenaikkan suku bunga acuan memang membuat indeks tidak dapat melakukan kenaikan lebih banyak. Namun, sejauh ini langkah BI untuk menaikkan suku bunga acuan kami rasa sudah sangat tepat. Stabilitas rupiah merupakan hal yang terpenting saat ini, meskipun kenaikan suku bunga acuan tentu akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi," papar Nico dalam riset harian, Kamis (16/8).

Dia menuturkan saat ini pemerintah juga mulai mengurangi impor proyek infrastruktur untuk menjaga agar defisit transaksi berjalan tidak melewati 3% 

"Secara teknikal, indeks hari ini berpotensi terkoreksi dengan support dan resistance di level 5.731-5.861," sebut Nico.

Sementara itu, indeks saham di kawasan Asia Tenggara bergerak melemah siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI turun 0,46%, indeks FTSE Straits Times melemah 0,51%, indeks SE Thailand melemah 0,30%, dan indeks PSEi Filipina melemah 0,38%.

Di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 0,67% dan 0,15%., indeks Hang Seng melemah 0,18%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,87% dan 0,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper