Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakai Dana IPO, ANDI Siap Bangun PKS Kedua

Perusahaan perkebunan PT Andira Agro Tbk. (ANDI) akan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton per jam.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/6/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan perkebunan PT Andira Agro Tbk. (ANDI) akan menggunakan dana hasil initial public offering (IPO) untuk membangun pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton per jam.

ANDI secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (16/8/2018). Perseroan menjadi emiten ke-32 yang melakukan IPO sepanjang 2018 dan emiten ke-596 di BEI.

Direktur ANDI Kahar Anwar mengatakan, harga pelaksanaan IPO ANDI ialah Rp200. Perusahaan akan melepas 500 juta lembar, sehingga meraih dana Rp100 miliar. 

"Dana hasil IPO akan kami gunakan untuk mengembangkan PKS kedua," ujarnya di Gedung BEI, Kamis (16/8/2018).

Sebelumnya, ANDI hanya mengandalkan PKS berkapasitas 40 ton per jam untuk mengolah tandan buah segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit atau CPO. Utilisasinya sudah mencapai 90%--95%, di atas rata-rata utilisasi normal sekitar 70%. 

Kahar menyampaikan, pada awal 2019 perusahaan akan mengembangkan PKS kedua dengan kapasitas 45 ton per jam. Pengembangan pabrik dengan investasi Rp135 miliar ini diharapkan rampung dalam 2--2,5 tahun.

Lokasi PKS baru berdekatan dengan pabrik sebelumnya yang terletak di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Total kapasitas pengolahan TBS nantinya dapat mencapai 45.000--50.000 ton per bulan.

Saat ini, perseroan baru melakukan pengolahan TBS sebanyak 24.000--25.000 ton per bulan. Tingkat ekstraksi minyak atau Oil Extraction Rate (OER) sekitar 21%, dengan rincian TBS perkebunan inti 23%, dan TBS perkebunan plasma 16,5%--17,5%.

Perusahaan memiliki konsesi lahan seluas 12.172 hektare, dengan perinciannya kebun inti 5.463 hektare dan kebun plasma 4.668 hektare. Sekitar 65%--70% TBS berasal dari perkebunan plasma.

Usia tanaman perkebunan inti berkisar 5--6 tahun, atau umur menuju puncak. Adapun, tanaman perkebunan plasma sudah mencapai usia dewasa 9--10 tahun. 

Kahar menambahkan, sekitar 65%--70% produksi perseroan terpenuhi pada Juli--Januari saat cuaca cenderung basah. Dengan demikian, volume produksi pada semester II/2018 diperkirakan meningkat signifikan.

Pada perdagangan perdananya, saham ANDI melonjak 70% atau 140 poin menjadi Rp340. Padahal, frekuensi transaksi hanya 3 kali. Perdagangannya pun langsung terkena batas auto reject atas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper