Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Melemah, Harga Karet Rebound

Pelemahan nilai tukar yen Jepang mengangkat prospek permintaan untuk karet sekaligus mendorong harga komoditas tersebut rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018).
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe
Petani menoreh pohon karet di kawasan perkebunan kebun karet Jawi jawi, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Rabu (5/7)./ANTARA-Abriawan Abhe

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar yen Jepang mengangkat prospek permintaan untuk karet sekaligus mendorong harga komoditas tersebut rebound pada perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018).

Harga karet untuk pengiriman Januari 2019, kontrak teraktif di Tokyo Commodity Exchange (Tocom), rebound dengan berakhir naik 0,12% atau 0,20 poin di 171,90 yen per kg.

Rebound harga karet di bursa Tocom hari ini mematahkan pelemahan yang dialami dua hari perdagangan berturut-turut sebelumnya.

Sementara itu, nilai tukar yen tergelincir dan melemah 0,33% atau 0,36 poin ke posisi 111,07 per dolar AS pada pukul 14.18 WIB, setelah sempat melanjutkan penguatannya ke posisi 110,59.  

Seperti diketahui, pelemahan nilai tukar yen Jepang membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih terjangkau bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi naik.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk pengiriman Januari 2019 tetap terkoreksi dan berakhir turun 0,36% atau 45 poin di 12.395 yuan per ton, meski sempat rebound saat dibuka di zona hijau dengan kenaikan 40 poin di posisi 12.480.

Menurut Avtar Sandu, senior manager untuk komoditas di Phillip Futures, bursa karet China tertekan kekhawatiran bahwa pertumbuhan China tidak sekuat yang diperkirakan.

Produksi industri China naik 6% pada Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan penjualan ritel berekspansi 8,8%. Adapun, investasi aset tetap naik 5,5% year-on-year pada tujuh bulan pertama tahun ini. Ketiga indikator tersebut dilaporkan lebih lambat dari yang diproyeksi dalam survei Bloomberg.

Sementara itu, investasi infrastruktur pada tujuh bulan pertama tahun ini meningkat 5,7%, raihan terendah sejak setidaknya tahun 2014.

“Momentum yang lambat kemungkinan mempengaruhi industri karet dan ban,” tambah Sandu, dikutip Bloomberg.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Januari 2019 di Tocom

Tanggal

Harga (Yen/Kg)

Perubahan

14/8/2018

171,90

+0,12%

13/8/2018

171,70

-0,35%

10/8/2018

172,30

-1,26%

9/8/2018

174,50

+0,29%

8/8/2018

174,00

+1,52%

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper