Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indikator Ekonomi Melambat, Bursa Saham China Tambah Lesu

Rilis sejumlah indikator ekonomi China yang menunjukkan perlambatan menekan bursa saham di Negeri Tirai Bambu memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018).
Bursa China SHCI/Reuters
Bursa China SHCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rilis sejumlah indikator ekonomi China yang menunjukkan perlambatan menekan bursa saham di Negeri Tirai Bambu dan memperpanjang pelemahannya pada perdagangan hari ini, Selasa (14/8/2018).

Indeks Shanghai Composite ditutup turun 0,18% atau 4,91 poin di level 2.780,96, setelah berakhir turun 0,34% atau 9,44 poin di posisi 2.785,87 pada perdagangan Senin (13/8).

Adapun indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechip berakhir melemah 0,51% atau 17,43 poin di level 3.372,91, setelah ditutup turun 0,43% di level 3.390,34 kemarin.

Dilansir Reuters, ekonomi China menunjukkan tanda-tanda melesu setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) bersiap untuk memberlakukan tarif perdagangan yang lebih ketat. Perkembangan seputar perang dagang yang dilemparkan AS menambah tekanan domestik, setelah terbebani langkah tegas pemerintah China terhadap utang dan polusi.

Pertumbuhan investasi aset tetap melambat lebih dari yang diperkirakan menjadi 5,5% pada selama periode Januari-Juli 2018. Hal ini menyoroti melemahnya permintaan domestik serta goyahnya kepercayaan bisnis.

Kinerja penjualan ritel juga meleset dari ekspektasi, dengan konsumen Cina lebih enggan berbelanja barang-barang, mulai dari kosmetik hingga barang-barang besar seperti peralatan rumah tangga dan furnitur.

Penjualan ritel naik 8,8% pada Juli dari tahun sebelumnya, di bawah perkiraan untuk peningkatan sebesar 9,1% serta turun dari raihan sebesar 9% pada Juni.

Sementara itu, produksi industri gagal berakselerasi seperti yang diharapkan, dengan hanya mencatat kenaikan sebesar 6% pada Juli, menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China. Raihan ini lebih rendah dari estimasi analis untuk kenaikan 6,3%.

“Perekonomian melambat sebagai akibat dari kebijakan yang relatif lebih ketat selama enam kuartal terakhir,” ujar Gene Ma, kepala ekonom China di Institute of International Finance, dikutip Bloomberg.

Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong lanjut berakhir turun 0,66% atau 183,64 poin di level 27.752,93, setelah ditutup melorot 1,52% di posisi 27.936,57 pada Senin (13/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper