Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Beton Precast (WSBP) Turunkan Target Kontrak Baru 2018

PT Waskita Beton Precast Tbk. menurunkan target kontrak baru periode 2018 sejalan dengan mundurnya sejumlah rencana investasi di level induk usaha.
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana (tengah) berbincang dengan Komisaris Independen Abdul Ghofarrozin, dan Direktur Antonuis Yulianto, disaksikan Komisaris Independen Suhendro Bakri, dan Direktur Independen Agus Wantoro, seusai RUPST, di Jakarta. Selasa (3/7/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana (tengah) berbincang dengan Komisaris Independen Abdul Ghofarrozin, dan Direktur Antonuis Yulianto, disaksikan Komisaris Independen Suhendro Bakri, dan Direktur Independen Agus Wantoro, seusai RUPST, di Jakarta. Selasa (3/7/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— PT Waskita Beton Precast Tbk. menurunkan target kontrak baru periode 2018 sejalan dengan mundurnya sejumlah rencana investasi di level induk usaha.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Ratna Ningrum mengungkapkan prognosis nilai kontrak baru perseroan Rp8,3 triliun sampai dengan akhir 2018. Dengan demikian, terjadi penuruan dari target awal yang dipasang Rp11,52 triliun.

Dia menjelaskan bahwa keputusan itu terkait dengan kebijakan induk. Pasalnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menunda pekerjaan investasi, khususnya proyek jalan tol.

“Waskita Beton Precast sebagai anak usaha perseroan turut mendukung kebijakan yang ada di induk,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (13/8).

Sebagai catatan, Manajemen Waskita Karya menyatakan akan menurunkan target pendapatan dan kontrak baru 2018. Rencananya, revisi akan dilakukan dengan kisaran 10%--15% dari target yang dipasang sebelumnya.

Kendati demikian, Ratna mengungkapkan emiten berkode saham WSBP itu mengantongi nilai kontrak baru Rp3,93 triliun sampai dengan Juli 2018. Pencapaian tersebut tumbuh 32,32% atau Rp96 miliar dari posisi Rp2,97 triliun per semester I/2018.

Secara detail, kontrak baru yang diperoleh WSBP pada Juli 2018 berasal dari proyek jalan tol Cibintung—Cilincing, Kraksaan—Probolinggo, Tebing Tinggi—Indrapura, Pekanbaru—Dumai, serta beberapa proyek kecil lainnya. 

“Untuk pembayaran termin yang diterima Rp5,5 triliun sampai dengan akhir Juli 2018,” imbuhnya.

Seperti diketahui, WSBP membukukan pendapatan Rp3,84 triliun. Jumlah tersebut naik 44,14% dari posisi yang sama tahun lalu Rp2,66 triliun.

Beban pokok pendapatan WSBP tercatat naik 35,78% dari Rp1,98 triliun menjadi Rp2,69 triliun pada semester I/2018. Dari situ, perseroan mengantongi laba kotor Rp1,14 triliun.

Dengan demikian, WSBP mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp690,68 miliar. Pencapaian itu naik 58,25% secara tahunan.

Hingga akhir Juni 2018, jumlah aset yang dimiliki WSBP mencapai Rp14,70 triliun. Posisi total liabilitas berada di level Rp7,44 triliun dan total ekuitas Rp7,25 triliun.

Di sisi lain, arus kas dari aktivitas operasi WSBP tercatat positif Rp52,39 miliar pada semester I/2018. Pencapaian itu membalikan kondisi pada periode yang sama tahun lalu dengan negatif Rp1,54 triliun.

Adapun, gearing ratio di level 0,78 kali. Sementara, current ratio berada di level 1,48 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper