Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerja Sama Brasil & China Pacu Bisnis Tepung Kedelai Negeri Samba

Perusahaan China dan Brasil dapat membentuk usaha bersama pengolahan kedelai sebagai bagian dari upaya Amerika Latin untuk mengekspor lebih banyak kedelai olahan ke negara pembeli utamanya, China.
Mesin pemanen kedelai tengah beroperasi di ladang Brasil/Bloomberg
Mesin pemanen kedelai tengah beroperasi di ladang Brasil/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan China dan Brasil dapat membentuk usaha bersama pengolahan kedelai sebagai bagian dari upaya Amerika Latin untuk mengekspor lebih banyak kedelai olahan ke negara pembeli utamanya, China.

Qu Yuhui, Menteri Politik Luar Negeri di Kedutaan Besar China Untuk Brasil mengatakan bahwa sejumlah perusahaan China lebih sering mengolah kedelai di pabrik domestik dibandingkan harus membeli kedelai giling langsung dari Brasil, tetapi para perusahaan tersebut tentu akan memilih jalan apapun yang dapat memberikan mereka keuntungan terbesar.

“Jika perusahaan China dan Brasil bersama mendirikan usaha di Brasil untuk mengolah kedelai, akan menjadi pilihan terbaik dan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak,” ujar Qu, dikutip dari Reuters, Senin (13/8/2018). Qu menambahkan bahwa kerja sama tersebut dapat mengurangi beban biaya logistik Brasil.

Namun, Qu mengatakan bahwa belum ada diskusi lebih lanjut saat ini terkait dengan China yang berencana memberikan kuota khusus bagi tepung kedelai Brasil dengan pajak impor yang lebih rendah.

Investasi China di Brasil melambung pada 2017 hingga menyentuh level tertinggi selama tujuh tahun, memicu perdebatan tentang hubungan bilateral sebelum Pemilihan Umum di Brasil pada Oktober mendatang.

China membeli pulau dan operasi pertambangan yang memicu kritik dari kandidat sayap-kanan Brasil Jair Bolsonaro, yang memimpin pemilihan umum di Brasil. “China tidak membeli di Brasil, tetapi membeli Brasil. Itu masalah besar yang harus dikhawatirkan,” kata Bolsonaro.

Qu menuturkan bahwa sulit untuk memahami akar dari kekhawatiran Blosonaro. China hanya terlibat 3% dalam pembelian pulau di Brasil. Qu menegaskan bahwa China dan Brasil akan melanjutkan kerja sama untuk pengembangan masing-masing, tidak terkait dengan siapapun yang akan memenangkan pemiihan umum kelak.

“Terlalu dini untuk menilai apakah perang dagang antara AS dan China akan memengaruhi perdagangan antara China dan Brasil, yang sudah bertumbuh dengan pesat sebelum pertikaian beberapa waktu terakhir,” lanjut Qu.

Selain permintaan kedelai dan jagung Brasil yang membludak, Qu mengatakan, pertumbuhan konsumsi komoditan pertanian itu dari China akan turut mendorong perdagangan buah-buahan, ayam, daging babi, dan daging sapi.

Lonjakan perdagangan bilateral tersebut bukan tanpa masalah. Sebelumnya China telah menjatuhkan tarif anti-dumping utnuk ayam Brasil pada Juni. Sementara itu, tarif untuk gula juga memberikan tekanan pada ekspor bahan pemanis itu dari Brasil ke China.

“Saya optimistis bahwa massalah ini akan mendapat solusi yang tepat dalam waktu dekat,” kata Qu tentang ekspor gula Brasil. Dia menunjukkan sentimen serupa dengan perdagangan ayam sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper