Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Global Jadi Perhatian Pasar, IHSG Merosot Pada Awal Perdagangan

Pergerakan indeks merosot 1,74% atau 105,47 poin ke level 5.971,70 pada pukul 9.09 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,78% atau 47,70 poin di level 6.029,47.
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot lebih dari 1% pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/8/2018), seiring dengan pelemahan bursa Asia.

Pergerakan indeks merosot 1,74% atau 105,47 poin ke level 5.971,70 pada pukul 9.09 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,78% atau 47,70 poin di level 6.029,47.

Sebanyak 1 saham menguat, 35 saham melemah, dan 562 saham stagnan dari 598 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor industri dasar yang melemah 2,64%, disusul sektor finansial yang turun 2,52%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing melemah 2,65% dan 1,47% berada di antara saham yang menekan IHSG pagi ini.

Adapun pada perdagangan Jumat pekan lalu (10/8), IHSG ditutup rebound dengan penguatan 0,2% atau 11,92 poin ke level 6.077,17.

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini, Senin (13/8/2018) cenderung terkoreksi seiring dengan respons pasar atas sejumlah informasi global dan domestik.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa beberapa hal informasi yang menjadi fokus pasar saat ini.

Dari dalam negeri, pekan ini pasar menanti neraca perdagangan bulan Juli 2018 dan juga hasil Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia yang tentunya hasil pertemuan tersebut menjadi arah dari kebijakan ekonomi Indonesia ke depannya.

Sementara dari global, panasnya hubungan antara AS dan Turki menjadi kekhawatiran para pelaku pasar global. Dampak dari sanksi Presiden AS Donald Trump yang menggandakan tarif impor aluminium dan baja dari Turki, menyebabkan krisis mata uang lira Turki.

Menurutnya, hal ini tentunya menjadi perhatian para pelaku pasar karena dikhawatirkan akan berdampak sistemik seperti yang terjadi kepada Yunani beberapa waktu lalu.

"Secara teknikal, indeks IHSG pada hari ini diprediksi terkoreksi dengan support dan resistance di level 6.055-6.103," katanya dalam riset harian, Senin (13/8/2018).

Krisis di Turki telah menyebabkan lira melemah lebih dari 40% sepanjang tahun ini. “Pelemahan pada lira yang dimulai pada bulan Mei sekarang terlihat pasti mendorong ekonomi Turki ke dalam resesi dan mungkin memicu krisis keuangan,” kata Andrew Kenningham, kepala ekonom global di Capital Economics, seperti dikutip Reuters.

Sejalan dengan IHSG, pergerakan indeks Bisnis 27 terpantau merosot 2,22% atau 11,84 poin ke level 521,82 pada pukul 09.10 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,32% atau 7,06 poin di posisi 526,60.

 Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

BBRI

-2,65%

BBCA

-1,47%

BMRI

-2,04%

TLKM

-1,71%

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

BJBR

+0,49%

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper