Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kiwoom Sekuritas: Dibayangi Sentimen Negatif dari Global, IHSG Berpotensi Terkoreksi

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini, Senin (13/8/2018) cenderung terkoreksi seiring dengan respons pasar atas sejumlah informasi global dan domestik.
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Petugas memasang bendera merah putih di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (7/8/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG hari ini, Senin (13/8/2018) cenderung terkoreksi seiring dengan respons pasar atas sejumlah informasi global dan domestik.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa beberapa hal informasi yang menjadi fokus pasar saat ini.
Dari dalam negeri, pekan ini pasar menanti neraca perdagangan bulan Juli 2018 dan juga hasil Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia yang tentunya hasil pertemuan tersebut menjadi arah dari kebijakan ekonomi Indonesia ke depannya.
Sementara dari global, panasnya hubungan antara AS dan Turki menjadi kekhawatiran para pelaku pasar global.
Dampak dari sanksi Presiden AS Donald Trump yang menggandakan tarif impor aluminium dan baja dari Turki, menyebabkan krisis mata uang lira Turki.
Menurutnya, hal ini tentunya menjadi perhatian para pelaku pasar karena dikhawatirkan akan berdampak sistemik seperti yang terjadi kepada Yunani beberapa waktu lalu.
"Secara teknikal, indeks IHSG pada hari ini diprediksi terkoreksi dengan support dan resistance di level 6.055-6.103," katanya dalam riset harian, Senin (13/8/2018).
Pada akhir pekan lalu IHSG ditutup naik (+0,20%) menjadi 6.077. Sektor yang mengalami kenaikan terbesar sektor konstruksi (+1,09%) dan barang konsumsi (+0,74%) sedangkan sektor yang mengalami penurunan terbesar sektor agrikultur (-1,90%) dan aneka industri (-1,34%).
Sementara itu, investor asing kemarin di semua perdagangan saham mencatatkan net sell sebesar Rp650,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper