Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Strategi Panorama Sentrawisata (PANR) Kejar Pertumbuhan 20%

Emiten pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. telah melakukan sejumlah inisiatif sepanjang paruh pertama tahun ini sehingga berhasil membukukan peningkatan pendapatan 19,5% yoy pada semester pertama tahun ini.
PT Panorama Sentrawisata Tbk/istimewwa
PT Panorama Sentrawisata Tbk/istimewwa

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. telah melakukan sejumlah inisiatif sepanjang paruh pertama tahun ini sehingga berhasil membukukan peningkatan pendapatan 19,5% yoy pada semester pertama tahun ini.

Emiten dengan kode saham PANR ini telah membukukan pendapatan senilai Rp1,2 triliun pada semester pertama tahun ini, meningkat 19,5% dari Rp1 triliun pada semester pertama 2017.

Akan tetapi, beban-beban perseroan juga meningkat signifikan. Laba usaha perseroan hanya Rp17,6 miliar, turun 23,5% dari capaian periode yang sama tahun lalu Rp23 miliar. Perseroan bahkan menanggung rugi bersih Rp4,8 miliar pada semester pertama 2018, berbalik dari laba Rp14,7 miliar pada semester I/2017.

Budi Tirtawisata, Direktur Utama Panorama Sentrawisata, mengatakan peningkatan pendapatan perseroan pada semester pertama tahun ini terjadi karena sinergi antara unit-unit usaha perseroan.

Perseroan mengoptimalkan lima pilar perseroan, yakni inbound, travel & leisure, media, hospitality, dan transportation. Namun, dirinya tidak mengungkapkan alasan penurunan laba, bahkan rugi yang diderita perseroan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, peningkatan beban pokok perseroan mencapai 22% dan beban usaha 13%.

Namun, berbeda dibandingkan semester pertama tahun lalu yang mana perseroan mencatatkan pendapatan ekuitas pada rugi bersih entitas asosiasi Rp34 miliar, pada semester pertama tahun ini nilainya hanya Rp2,88 miliar.

Hal ini menyebabkan laba sebelum pajak antara semester I/2017 dan semester I/2018 jauh berbeda, yakni turun dari Rp22 miliar menjadi hanya Rp209 juta.

Budi mengatakan, perseroan akan mengejar kinerja di semester kedua. Seluruh lini usaha dalam perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan pemanfaatan teknologi, baik back-end maupun front-end, untuk mengejar percepatan usaha.

Perseroan juga melihat potensi yang besar pada paruh kedua 2018 dengan diselenggarakannya Asian Games pertengahan Agustus ini serta IMF-World Bank Annual Summit di Bali pada bulan Oktober mendatang.

Adapun, sepanjang semester pertama, perseroan melakukan banyak inisiatif. Salah satu anak usaha perseroan yang bergerak di sektor inbound, Panorama Destination, baru-baru ini membuka kantor operasional di Malaysia.

Langkah ini merupakan strategi perseroan untuk mengembangkan usahanya sebagai tour operator yang melayani wisatawan mancanegara untuk berlibur di negara-negara di ASEAN.

Beberapa waktu lalu Panorama Destination juga berhasil mendatangkan wisman dari Ethiopia melalui kerja sama dengan Ethiopian Airlines yang baru meluncurkan penerbangan langsung Addis Ababa – Jakarta. Kerja sama ini akan berlangsung selama 2 tahun kedepan.

Saat ini, perseroan telah memiliki pasar cukup luas di Eropa Barat, Eropa Timur, Afrika, Amerika dan Kanada, Timur tengah, India, dan Jepang.

Selain itu, perseroan juga memperkuat strategi untuk pasar dalam negeri melalui pilar travel & leisure dibawah Panorama JTB Tours.

Perseroan memperkuat penjualan di sektor korporat dan memperluas jaringan dalam bentuk distribusi offline melalui lebih dari 50 cabang di Indonesia.

Menawarkan konsep outlet baru melalui Panorama Kiosk, Panorama JTB terus berusaha untuk mendekatkan diri serta memberikan kenyamanan kepada pelanggan dalam merencanakan perjalanan bisnis maupun liburan.

“Melihat kinerja Panorama pada kuartal II, kami optimistis untuk mengejar pertumbuhan 20% hingga akhir tahun ini. Kami juga akan mengoptimalkan potensi Panorama sebagai perusahaan pariwisata dengan berfokus pada core business pariwisata sambil menggarap pasar dengan minat khusus” kata Budi dalam siaran pers, Kamis (9/8/2018).

Meneruskan sukses pada 2017, pilar media perseroan terus mengikuti perkembangan dan tren pasar dalam industri MICE. Reed Panorama yang merupakan anak usaha perseroan dibidang pengelola pameran akan berkonsentrasi pada pameran-pameran B2B karena pasar yang lebih menjanjikan.

Pameran terdekat adalah Indonesia Transport Supply Chain and Logistic (ITSCL) dan Mining & Engineering Indonesia yang keduanya akan digelar pada 12 – 14 September 2018 mendatang di Jakarta.

Perseroan juga melihat potensi yang besar di sektor transportasi. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah berhasil membuat perjalanan darat lebih cepat dan nyaman, hal ini merupakan peluang untuk membuka destinasi wisata baru yang mudah dicapai bagi group tur ataupun penyewaan bus untuk grup pribadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper