Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Obligasi: Pasar Masih Miliki Sentimen Positif

Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pagi ini, Rabu (8/8/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat apabila tidak ada lagi sentimen negatif yang mempengaruhi.
Memantau layar surat utang negara/Bisnis
Memantau layar surat utang negara/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan pagi ini, Rabu (8/8/2018) pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat apabila tidak ada lagi sentimen negatif yang mempengaruhi.

Maximilianus Nico Demus Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia mengatakan bahwa sejauh ini meskipun hasil cadangan devisa menurun, tetapi hal itu merupakan sesuatu yang wajar karena adanya beberapa intervensi pada bulan lalu.

Menurutnya, besarannyapun masih dapat diterima karena masih menjaga rasio kesehatan cadangan devisa. 

Berita baik ini pun didukung oleh cadangan devisa dari China yang sebelumnya diestimasikan turun ternyata mengalami kenaikkan. 

Fokus berikutnya adalah menantikan mekanisme transaksi swap yang lebih kompetitif sebagai bagian dari strategi memperkuat cadangan devisa, termasuk kebijakan bauran solar dan 20% diesel. 

Jika hal ini dijalankan, negara akan mampu menghemat sekitar US$5.6 miliar per tahun atau US$21 juta per hari. 

"Kami merekomendasikan beli hari ini dengan volume kecil hingga menengah, dengan fokus kepada strategi jangka pendek," katanya dalam riset harian, Rabu (8/8/2018).

Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Selasa (7/8/2018), total transaksi dan frekuensi transaksi obligasi naik dibandingkan hari sebelumnya di tengah kenaikkan harga yang terjadi kemarin. 

Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15 tahun, diikuti dengan 3 – 5 tahun dan 1 – 3 tahun. Sisanya merata disemua tenor hingga 20 tahun. 

Obligasi berdurasi > 25 tahun juga ditransaksikan meskipun tidak banyak. 

Pasar obligasi kemarin terlihat menguat meskipun tidak banyak perubahan. Namun,  penguatan kemarin membuat pasar obligasi kembali menjauh dari titik supportnya, sehingga tidak terjadi pelemahan lebih dalam. 

Di pasar global, imbal hasil obligasi Zona Amerika ditutup bervariasi, didominasi oleh kenaikkan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Brazil (11.22%). Penurunan imbal hasil terbesar ada di Mexico (7.7%).

Imbal hasil wilayah Zona Eropa bervariasi. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di Austria (0.62%). Penurunan imbal hasil terbesar ada di Belgia (0.74%). 

Imbal hasil Asia Pasifik di tutup bervariasi, didominasi oleh penurunan imbal hasil. Kenaikkan imbal hasil terbesar ada di India (7.78%). Penurunan imbal hasil terbesar ada di Australia (2.65%).

Imbal hasil obligasi Indonesia 10 tahun ditutup menguat di 7.76% dibandingkan hari sebelumnya di 7.79%. Imbal hasil obligasi 20 tahun menguat di 8.16% dibandingkan hari sebelumnya di 8.19%. 

Minyak Texas di tutup naik di harga US$69,42 per barel dibandingkan hari sebelumnya US$69,01 per barel Rupiah di tutup menguat di Rp14.440 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya di Rp14.480 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper