Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Melemah, Rupiah Tambah Kuat

Nilai tukar rupiah berhasil memperpanjang penguatannya selama dua hari berturut-turut, sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia terhadap dolar AS.
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Petugas jasa penukaran valuta asing memeriksa lembaran mata uang rupiah dan dollar AS di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berhasil memperpanjang penguatannya selama dua hari berturut-turut, sejalan dengan penguatan mayoritas mata uang di Asia terhadap dolar AS.

Rupiah ditutup menguat 36 poin atau 0,25% di level Rp14.442 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa (7/8/2018).

Padahal, mata uang Garuda sempat tergelincir ke level Rp14.490 setelah dibuka terdepresiasi 12 poin atau 0,08%. Adapun pada perdagangan Senin (6/8), rupiah rebound dan berakhir menguat 20 poin di posisi 14.478.

Pergerakan rupiah sempat dipengaruhi kabar tentang upaya pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menjatuhkan sanksi kepada Indonesia sehubungan dengan putusan WTO pada 2017.

Namun, rupiah terpantau berhasil membalik pelemahannya siang tadi dan memantapkan penguatannya. Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak pada level Rp14.440 – Rp14.490 per dolar AS.

Bersama rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas menguat petang ini, dipimpin yuan offshore dan renminbi China yang masing-masing terapresiasi 0,38% pada pukul 17.30 WIB.

Dilansir Bloomberg, yuan memimpin penguatan pada mata uang Asia saat pelemahan pada dolar AS dan penguatan saham menutupi kekhawatiran seputar kemerosotan pada aset-aset Turki beserta perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

“Saat sentimen terhadap yuan China tetap bearish, kekhawatiran bahwa mata uang tersebut akan naik melampaui level 7 per dolar AS mereda setelah PBOC menaikkan cadangan wajib pada FX forward trading,” ujar Ken Cheung, senior Asian FX strategist di Mizuho Bank.

Di sisi lain, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama melemah 0,22% atau 0,214 poin ke level 95,144 pada pukul 17.20 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun tipis 0,013 poin atau 0,01% di level 95,345, setelah pada perdagangan Senin (6/8) berakhir menguat 0,21% atau 0,197 poin di posisi 95,358.

Gerak greenback melemah seiring tumbuhnya perkiraan bahwa reli dolar AS akhir-akhir ini akibat eskalasi tensi perdagangan dapat berakhir.

Dilansir Reuters, sejak pertengahan April, dolar AS telah menguat lebih dari 6% terhadap sejumlah mata uang utama setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga acuannya. Isu ketegangan perdagangan juga mendorong investor untuk membeli mata uang ini.

Namun, dengan ekspektasi pasar atas tiga kali kenaikan suku bunga lebih lanjut hingga pertengahan 2019, investor bersikap hati-hati mendorong greenback lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper