Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Madusari Murni Indah Patok Harga Saham IPO Rp500-Rp600

Calon emiten sektor manufaktur kimia, PT Madusari Murni Indah Tbk. akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 495.946.000 saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan beraktivitas di dekat papan elektronik yang menampilkan pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Calon emiten sektor manufaktur kimia, PT Madusari Murni Indah Tbk. akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 495.946.000 saham atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

Perseroan akan melepas saham tersebut dengan harga penawaran pada rentang Rp500-Rp600. Dengan demikian, perseroan berpotensi meraup dana sebesar Rp247,97 miliar - Rp297,57 miliar.

Direktur Utama Madusari Murni Indah Arief Goeadibrata menyampaikan dana yang diperoleh tersebut akan digunakan untuk ekspansi.

"Dana IPO tersebut sebesar 94,45% akan disalurkan pada entitas anak untuk meningkatkan kapasitas produksi melalui membangun pabrik dan membeli beberapa mesin baru. Sisanya, akan digunakan untuj pembangunan fasilitas distribusi di Jatim," ungkap Arief di Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Perseroan menunjuk Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan menargetkan dapat meraih pernyataan efektif dari OJK pada 21 Agustus 2018. Masa bookbuilding akan dilaksanakan pada 23-27 Agustus, sedangkan pencatatan perdana saham dijadwalkan pada 30 Agustus 2018.

Madusari Murni Indah atau Molindo Incorporated merupakan perusahaan holding yang menaungi PT Molindo Raya Industrial yang merupakan pabrik etanol, PT Molindo Inti Gas yang merupakan pabrik CO2, dan PT Sumber Kita Indah sebagai perusahaan perdagangan dan distribusi.

Perusahaan yang berdiri pada 1965 tersebut saat ini memiliki pabrik etanol dengan kapasitas 80.000 kiloliter per tahun, dan pabrik produksi gas CO2 dengan kapasitas 15.360 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper