Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara TINS Tingkatkan Produksi 14.400 Ton

PT Timah Tbk. (TINS) melakukan inovasi dengan menggunakan alat Borehole Minning (BHM) di dalam Tambang Kecil Terintegrasi (TKT). Penggunaan BHM dapat menambah produksi perseroan sejumlah 14.400 ton.
PT Timah Tbk. (Persero)/timah.com
PT Timah Tbk. (Persero)/timah.com

Bisnis.com, JAKARTA--PT Timah Tbk. (TINS) melakukan inovasi dengan menggunakan alat Borehole Minning (BHM) di dalam Tambang Kecil Terintegrasi (TKT). Penggunaan BHM dapat menambah produksi perseroan sejumlah 14.400 ton.

Direktur Operasi dan Produksi Timah Alwin Akbar menyampaikan, salah satu kendala utama eksplorasi timah di Bangka Belitung ialah menjamurnya penambangan liar. Bahkan, aktivitas ilegal itu dilakukan di sejumlah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) perusahaan.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, emiten bersandi saham TINS itu diminta untuk mencari solusi dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, alih-alih menertibkan. Pasalnya, aktivitas penambangan oleh warga sudah turun-temurun berlangsung sejak abad 18.

Setelah melakukan berbagai percobaan, perusahaan pun berhasil menciptakan konsep Tambang Kecil Terintegrasi (TKT) yang menggunakan alat BHM. Peralatan baru ini menjadi solusi penambangan yang ramah lingkungan, ekonomis, dan melibatkan masyarakat sekitar.

"1 BHM dapat digunakan oleh 4 masyarakat. Mereka yang dulunya penambang ilegal, sekarang menjadi patner kami. Makanya kami memberikan alat BHM secara cuma-cuma, kemudian mereka menyetor hasilnya kepada PT Timah," ujarnya kepada Bisnis.com pekan lalu di Pangkal Pinang.

Proses pembuatan alat BHM untuk penerapan TKT sudah dilakukan TINS sejak akhir 2012. Pengoperasian awal dilakukan pada Februari 2018, dan pendistribusian ke masyarakat pada Mei 2018.

Investasi 1 alat BHM yang diproduksi TINS mencapai Rp200 juta. Sampai akhir 2018, perusahaan berencana mendistribusikan 160 unit, sehingga mengalokasikan belanja modal Rp32 miliar.

Pada 2022, distribusi BHM ditargetkan mencapai 1.200 unit. Setiap unit dapat menghasilkan bijih timah minimal 1 ton per bulan. Oleh karena itu, penerapan TKT setidaknya dapat berkontribusi 14.400 ton bijih timah per tahun.

"Dengan demikian, kami juga sudah membuka lapangan kerja bagi 4.800 masyarakat sekitar melalui 1.200 unit alat BHM," imbuhnya.

Kepala Divisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Timah Ichwan Azwardi menyampaikan, TKT merupakan teknologi yang digunakan dalam pola penambangan bawah permukaan. Dengan demikian, area di atas permukaan tidak akan terganggu, sehingga masih dapat ditanami pepohonan.

Perusahaan sudah mendistribusikan 30 unit BHM di Bangka, dan 10 unit di Belitung. Hasilnya terbilang memuaskan karena 1 BHM dapat memproduksi hingga 400 kg bijih timah per bulan.

Bila sudah beroperasi penuh, 1 BHM minimal dapat menghasilkan 30 ton bijih timah per bulan. Strategi ini tentunya mendukung rencana Timah untuk meningkatkan produksi 40.000 ton per tahun pada 2022.

Saat ini, sambung Ichwan, TINS baru mencapai kapasitas produksi sekitar 31.000 ton per tahun. Oleh karena itu, perusahaan baru mengoperasikan 7 dari 10 tanur yang ada.

"Bila 10 tanur beroperasi, kami dapat mencapai kapasitas produksi 40.000 ton. Jadi kontribusi produksi dari BHM meningkat, menggantikan sejumlah tambang-tambang primer yang menggunakan sistem terbuka," jelasnya.

Dia menambahkan, keberadaan BHM juga menambah cadangan timah perseroan dari status sebelumnya yang masih sumber daya. Alasannya, volume cadangan baru bisa diakui oleh penilai independen jika perusahaan memiliki alat penambangannya.

Pada 2017, volume cadangan timah TINS mencapai 380.000 ton. Jumlahnya ditargetkan naik 100.000 ton dalam 3 tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper