Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Pertahankan Level Psikologis di Atas 6.000

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengikis sebagian pelemahannya pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (3/8/2018), sekaligus mempertahankan posisinya di level 6.000.
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengikis sebagian pelemahannya pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (3/8/2018), sekaligus mempertahankan posisinya di level 6.000.

IHSG ditutup turun tipis 0,07% atau 4,18 poin di level 6.007,54. Setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,05% atau 3,07 poin di level 6.014,80 pagi tadi, indeks berbalik melemah bahkan sempat tergelincir dari level 6.000.

Meski berakhir terkoreksi, IHSG mampu mengungkit sedikit kenaikan dan bertahan di level psikologis tersebut. Adapun pada perdagangan Kamis (2/8), indeks berakhir turun 0,36% atau 21,70 poin di level 6.011,72.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 5.994,04 – 6.023,47. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 168 saham menguat, 205 saham melemah, dan 224 saham stagnan.

Sektor pertanian dan finansial mengakhiri pergerakannya di zona hijau dengan kenaikan 2,30% dan 0,76% masing-masing, sekaligus membatasi pelemahan IHSG. Namun, tujuh sektor lainnya tertekan di wilayah negatif, dipimpin aneka industri (-1,90%) dan infrastruktur (-0,82%).

Saham PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 2,40% dan saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) yang turun 1,14% pun menjadi penekan terbesar terhadap pelemahan IHSG.

Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis 27 mampu kembali meraih momentum positifnya dan berakhir menguat 0,12% atau 0,60 poin di level 524,21. Indeks Bisnis sempat tergelincir ke zona merah setelah dibuka dengan kenaikan 0,09% atau 0,45 poin di posisi 524,05.

Indeks saham lainnya di Asia Tenggara bergerak variatif sore ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,63%), indeks PSEi Filipina (+0,77%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,11%), dan indeks SE Thailand (+0,29%).

Secara keseluruhan, bursa saham Asia bergerak menuju penurunan mingguan terburuknya sejak Maret akibat kekhawatiran tentang perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Setelah China menyatakan siap melakukan pembalasan terhadap ancaman tarif AS, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengisyaratkan adanya lebih banyak ‘penderitaan’ akibat tarif yang akan dialami di masa mendatang kecuali China mengubah sistem ekonominya.

Pemerintah AS sebelumnya mengungkapkan rencana untuk menaikkan tarif impor asal China senilai US$200 miliar guna menekan negeri Tirai Bambu untuk mereformasi praktik perdagangannya.

Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia telah memperkirakan bahwa IHSG masih akan tertekan seiring ancaman perang dagang yang kembali menyeruak. Prediksi serupa dikemukakan Reliance Sekuritas mengenai berlanjutnya tekanan terhadap IHSG menjelang akhir pekan.

Namun, menurut John Teja, Direktur PT Ciptadana Sekuritas Asia, pasar saham Indonesia berpotensi naik didongkrak raihan penerimaan pajak. Pajak penghasilan pribadi dan pajak penghasilan badan usaha dilaporkan tumbuh lebih dari 20% (y/y) selama periode Januari-Juli 2018.

“Hal itu mengindikasikan pemulihan pada ekonomi Indonesia,” tutur Teja, dikutip Bloomberg.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

ASII

-2,40

TLKM

-1,14

MAYA

-15,46

FREN

-19,50

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+2,46

BMRI

+2,13

SMGR

+4,08

BBNI

+1,28

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper