Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi mulai bersiasat dalam meracik produk reksa dana terproteksi sejalan dengan larangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait penggunaan medium term notes (MTN) sebagai aset dasar.
Obligasi menjadi satu-satunya pilihan yang akan dijadikan underlying asset untuk reksa dana jenis ini, kendati return yang dihasilkan tidak setinggi surat utang jangka menengah tersebut.
"Masih ada obligasi yang bisa dijadikan aset dasar. Hanya saja mungkin imbal hasilnya tidak sebesar itu [MTN]," kata Direktur Panin Asset Management Rudiyanto saat dihubungi, Kamis (2/8/2018).
Strategi serupa juga dilakukan oleh PT BNI Asset Management. Namun perusahaan tersebut akan melakukan upaya tambahan, yakni melakukan sosialisasi kepada investor terkait kebijakan OJK tersebut.
Sosialisasi ini dilakukan agar investor tidak kaget saat produk reksa dana terproteksi yang dihasilkan tidak menggunakan aset dasar MTN dan return atau imbal hasil tidak setinggi produk sejenis sebelumnya.
"Kami harus terus mengedukasi investor soal ini, karena memang obligasi tidak semenarik MTN," ujar Direktur Utama PT BNI Asset Management Reita Farianti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=80&h=80)
