Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Penjualan Emiten Diler Melaju Kencang

Pemulihan daya beli dan kenaikan harga komoditas mampu mengerek penjualan kendaraan sepanjang semester pertama tahun ini. Kondisi tersebut berdampak positif pada kinerja emiten diler nasional yang pada tahun lalu sempat terluka oleh stagnasi penjualan.
Mekanik mendemonstrasikan penggunaan produk Honda Injector & Part Cleaner saat peluncurannya di Mitra Pinasthika Mulia Part Centre, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan
Mekanik mendemonstrasikan penggunaan produk Honda Injector & Part Cleaner saat peluncurannya di Mitra Pinasthika Mulia Part Centre, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (23/2/2018)./JIBI-Wahyu Darmawan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemulihan daya beli dan kenaikan harga komoditas mampu mengerek penjualan kendaraan sepanjang semester pertama tahun ini. Kondisi tersebut berdampak positif pada kinerja emiten diler nasional yang pada tahun lalu sempat terluka oleh stagnasi penjualan.

Tiga emiten diler nasional yang telah mempublikasikan laporan keuangannya yaitu PT Tunas Ridean Tbk., PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk., dan PT Bintang Oto Global Tbk.. Adapun, PT Industri dan Perdagangan Bitraco Dharma masih melakukan telaah terbatas pada laporan keuangannya.

Yang teranyar adalah laporan keuangan Mitra Pinasthika Mustika yang menunjukkan pada semester I/2018, laba bersih perseroan melonjak 1.203% dibandingkan dengan semester I/2017, menjadi sebesar Rp4,2 triliun dari sebelumnya hanya Rp323 miliar. Emiten dengan sandi MPMX tersebut baru saja melakukan divestasi pada bisnis pelumasnya.

Mitra Pinasthika Mustika membukukan pendapatan bersih sebesar Rp7,55 triliun sepanjang semester I/2018 atau mengalami peningkatan sebesar 7% (yoy). Kenaikan pendapatan tersebut didukung oleh pertumbuhan pada segmen distribusi dan ritel, terutama dari penjualan sepeda motor.

Group Chief Executive Officer Mitra Pinasthika Mustika, Rudy Halim menyampaikan selepas melakukan divestasi bisnis pelumas, bisnis inti perseroan tumbuh sesuai ekspektasi. Selain itu, perseroan juga mengembangkan lini penjualan digital.

“Hasil divestasi telah memperkuat neraca keuangan dan memungkinkan perseroan untuk menumbuhkan bisnis dari operasi yang sudah ada. Kami juga akan berinvestasi pada segmen mobilitas baru yang lebih cepat menghasilkan,” jelas Rudy, Kamis (2/8).

Rudy menyampaikan hingga akhir 2018 perseroan menargetkan pertumbuhan Ebitda grup pada kisaran 10%. Sebagai catatan, perseroan membukukan pertumbuhan Ebitda sebesar 669% pada semester I/2018 ke level Rp5,99 triliun.

Sementara itu, Bintang Oto Global juga membukukan pendapatan sebesar Rp301,3 miliar pada periode Januari—Juni 2018, meningkat 84,73% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Kendati demikian, beban pokok pendapatan perseroan meningkat signifikan sebesar 90,6% ke level Rp287,7 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi perseroan juga membengkak signifikan 42,6% ke level Rp10,74 miliar.

Kondisi tersebut berdampak pada penurunan laba bersih, di mana laba neto perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menyentuh Rp1,26 miliar pada semester I/2018, tergerus 72,9% dari semester I/2017.

Direktur Utama Bintang Oto Global Arif Andi Wihatmanto menyampaikan kenaikan penjualan perseroan didapat dari tambahan beberapa diler baru yaitu yang berada di Klaten, Jawa Tengah, dan Probolinggo, Jawa Timur. Keduanya baru saja dioperasikan perseroan pada awal 2018.

“Memang hampir seluruh produsen otomotif mencatatkan kenaikan penjualan dibandingkan tahun lalu, hanya beberapa yang stagnan atau menurun. Namun di grup, kenaikan kami lumayan baik,” ungkap Arif belum lama ini.

Sementara itu, Tunas Ridean membukukan kenaikan laba bersih sebesar Rp280 miliar pada semester I/2018. Capaian tersebut meningkat 26,9% dibandingkan dengan laba bersih yang dibukukan perseroan pada semester I/2017 (yoy) yang sebesar Rp220,7 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, emiten dengan kode saham TURI tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp6,9 triliun sepanjang Januari—Juni 2018, meningkat tipis 2,71% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, TURI akan membangun dua outlet khusus penjualan Toyota yaitu di Bekasi dan Balaraja. Penjualan Toyota berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan bisnis otomotif perseroan, mencapai lebih dari 50% per tahun. Perseroan menargetkan pendapatan dan laba bersih pada tahun ini dapat meningkat pada kisaran 15%—20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper