Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Penurunan Permintaan Pasar Gerus Keuntungan Merck (MERK)

PT Merck Tbk. menyebut menurunnya permintaan pasar pada semester I/2018 menjadi penyebab tergerusnya keuntungan yang dibukukan perseroan.n n 
Direktur PT Merck Tbk Arryo Aritrixso (dari kiri), Direktur Bambang Nurcahyo, Presiden Direktur Martin Feulner dan Direktur Evie Yulin berbincang di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Direktur PT Merck Tbk Arryo Aritrixso (dari kiri), Direktur Bambang Nurcahyo, Presiden Direktur Martin Feulner dan Direktur Evie Yulin berbincang di sela-sela paparan publik di Jakarta, Senin (25/6/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA— PT Merck Tbk. menyebut menurunnya permintaan pasar pada semester I/2018 menjadi penyebab tergerusnya keuntungan yang dibukukan perseroan.

Corporate Secretary Merck Melisa Sandrianti mengungkapkan bahwa terjadi penurunan permintaan pasar pada semester I/2018. Hal tersebut berdampak terhadap turunnya pendapatan persoan.

“Sementara perseroan mengeluarkan biaya kampanye pemasaran yang cukup besar. Kampanye pemasaran ini diharapkan dapat meningkatkan kembali pendapatan perseroan sehingga dapat mengkompensasi penurunan pendapatan tersebut,” paparnya, Kamis (2/8/2018).

Sampai dengan semester I/2018, Melisa menyebut segmen usaha consumer health atau obat bebas berkontribusi 49% terhadap penjualan perseroan. Akan tetapi, pertumbuhan lini produk tersebut turun 7,5% secara tahunan.

Sementara itu, segmen usaha biofarma atau obat resep berkontribusi 44%. Terjadi pertumbuhan 11,8% secara tahunan pada semester I/2018.

Untuk mengejar target tahun ini, pihaknya menyatakan akan mengupayakan investasi dalam bentuk kampanye berdampak positif terhadap penjualan perseroan. Dengan demikian, perseroan mampu membukukan pertumbuhan di atas pasar pada 2018.

Seperti diketahui, Merck mengalami penurunan laba bersih pada semester I/2018. Pencapaian Rp100,64 miliar pada semester I/2017 turun 10,27% menjadi Rp90,30 miliar.

Adapun, margin laba bersih emiten berkode saham MERK itu juga turun dari 16,59% pada semester I/2017 menjadi 14,90% pada semester I/2018. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper