Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Renegosiasi Dagang AS-China Ikut Angkat Bursa Asia

Bursa saham Asia bergerak positif pada perdagangan pagi ini, Rabu (1/8/2018), mengikuti penguatan di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) yang didorong kabar upaya renegosiasi perdagangan antara AS dan China.
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak positif pada perdagangan pagi ini, Rabu (1/8/2018), mengikuti penguatan di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) yang didorong kabar upaya renegosiasi perdagangan antara AS dan China.

Dilansir dari Reuters, indeks saham MSCI Asia Pacific, selain Jepang, naik 0,1% di awal perdagangan. Adapun indeks Nikkei Jepang naik 0,5%.

Performa tiga indeks saham utama Amerika Serikat (AS) di bursa Wall Street berhasil rebound pada perdagangan Selasa (31/7), didorong kenaikan pada saham industri menyusul kabar upaya negosiasi perdagangan baru antara AS dan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,43% atau 108,36 poin di level 25.415,19, indeks S&P 500 menguat 0,49% atau 13,69 poin di 2.816,29, dan indeks Nasdaq Composite berakhir menguat 0,55% atau 41,79 poin di level 7.671,79.

Pasar saham global beringsut lebih tinggi pada Selasa, dibantu laporan Bloomberg bahwa perwakilan dari Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dan Wakil Perdana Menteri China Liu He melakukan pembicaraan tertutup dalam upaya melanjutkan pembicaraan perdagangan demi meredakan perang tarif impor.

"Data AS yang solid membantu meningkatkan sentimen untuk aset berisiko. Namun, kabar bahwa Mnuchin dan Liu He melakukan pembicaraan memicu reli aset berisiko yang lebih besar,” kata analis ANZ dalam risetnya, dikutip Reuters.

Meski demikian, tak lama Bloomberg lanjut melaporkan bahwa pemerintah AS merencanakan tarif yang lebih tinggi pada impor tambahan senilai US$200 miliar dari China. Hal ini pun menggarisbawahi volatilitas hubungan perdagangan antara kedua negara.

Sementara itu, saham teknologi di seluruh wilayah Asia mungkin akan mendapatkan dorongan setelah Apple Inc. mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk hasil kuartalannya, berkat penjualan yang kuat dari produk iPhone X. Saham raksasa teknologi asal AS ini naik 3,4% menjadi US$196,80 dalam after-hours trading.

Di sisi lain, investor akan memantau data dari seluruh kawasan, termasuk angka aktivitas manufaktur dari China, demi mendapatkan indikasi prospek ekonomi global.

Rapat kebijakan Federal Reserve AS pada hari Rabu serta Bank of England (BoE) pada hari Kamis waktu setempat juga dinantikan para investor, meskipun The Fed telah diantisipasi akan mempertahankan suku bunga acuannya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper