Bursa Asia Tergelincir, IHSG Melemah Pada Awal Perdagangan

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih tertekan di zona merah pada awal perdagangan hari ini, Selasa (31/7/2018).

IHSG melemah 1,28% atau 77,07 poin ke level 5.950,86 pada pukul 9.15 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,25% atau 15,01 poin ke level 6.012,93

Pada perdagangan Senin (30/7), IHSG mampu melanjutkan relinya pada hari perdagangan ketujuh dengan ditutup menguat 0,65% atau 38,80 poin di level 6.027,94.

Sebanyak 101 saham menguat, 86 saham melemah, dan 410 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Seluruh sembilan indeks sektoral IHSG pagi ini bergerak di zona merah dengan tekanan utama dari sektor infrastruktur yang melemah 3,46%, disusul sektor tambang yang rutun 1,47%.

IHSG Melemah di saat pasar saham Asia juga bergerak di zona merah hari ini, menyusul pelemahan saham teknologi global.

Indeks Nikkei Jepang turun 0,5%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan merosot 0,1% meskipun ada kinerja kuartal kedua yang solid dari Samsung Electronics yang membukukan kenaikan laba 5,7%.

Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang sebagian besar tidak berubah pada level 543,23.

Semalam di Wall Street, indeks Dow Jones dan S&P 500 masing-masing mnelemah 0,6%, sedangkan indeks Nasdaq tergelincir 1,4%.

Indeks teknologi melemah 1,8% karena kinerja mengecewakan dari Facebook, Twitter dan Netflix memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan di masa depan untuk sektor yang telah menyebabkan saham AS mencapai rekor tertinggi ini.

"Saham AS bergerak rendah dalam semalam tetapi sentimen terhadap risiko terlihat lebih optimis di kelas aset lainnya," analis di JP Morgan mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Reuters.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 melemah 1,83% atau 9,63 poin ke level 515,01 pada pukul 9.15 WIB, setelah dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,37% atau 1,96 poin ke level 522,68.

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel