Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2018, Pendapatan Wijaya Karya (WIKA) Tumbuh 36,83%

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit secara tahunan pada semester I/2018.
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Aktivitas pembuatan beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com,JAKARTA— PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit secara tahunan pada semester I/2018.

Berdasarkan laporan keuangan semester I/2018 yang dipublikasikan, Selasa (31/7/2018), Wijaya Karya memeroleh pendapatan Rp12,97 triliun pada semester I/2018. Pencapaian itu tercatat naik 36,83% dari periode yang sama tahun lalu Rp9,48 triliun.

Sementara itu, beban pokok pendapatan juga mengalami kenaikan 40,89% secara tahunan pada semester I/2018. Jumlah yang dikeluarkan naik dari Rp8,47 triliun pada semester I/2017 menjadi Rp11,94 triliun.

Dari situ, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 18,66% secara tahunan pada semester I/2018. Laba bersih yang dikantongi emiten berkode saham WIKA itu Rp517,25 miliar per 30 Juni 2018.

Adapun, WIKA tercatat meiliki total liabilitas Rp39,06 triliun pada semester I/2018. Posisi tersebut merangkak naik dari Rp31,05 triliun pada akhir Desember 2017.

Selanjutnya, ekuitas tercatat tumbuh tipis 2,33% dari periode 31 Desember 2017. Tercatat, ekuitas naik dari Rp14,63 triliun menjadi Rp14,97 triliun.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni menjelaskan bahwa perusahaan mendapatkan sejumlah tambahan kontrak baru sampai dengan semester I/2018. Salah satu proyek dengan nilai besar yakni Terminal Kijing, Mempawah dengan nilai Rp2,49 triliun.

Selain proyek tersebut, Puspita mengungkapkan emiten berkode saham WIKA itu mendapatkan proyek jalan layang Teluk Lamong, Surabaya, senilai Rp1,19 triliun. Adapun, kontraktor pelat merah tersebut juga mendapatkan pekerjaan dari Dermaga Pelabuhan Patimban, Subang, senilai Rp727 miliar.

“Total kontrak baru sampai Juni 2018 Rp20,56 triliun,” ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper