Bisnis.com, JAKARTA -- Kiwoom Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa hari ini, Selasa (31/7/2018), pasar obligasi akan dibuka menguat dengan potensi menguat terbatas.
Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan bahwa keterbatasan ini datang dari hadirnya lelang yang diadakan pemerintah hari ini.
Para pelaku pasar dan investor yang masih ingin melakukan pembelian bisa melalui lelang yang diadakan hari ini.
Namun saat ini, tensi sedang berfokus kepada penyesuaian kebijakan moneter yang akan dilakukan oleh Bank of Japan. Bank of Japan kemarin menawarkan untuk melakukan pembelian obligasi dalam jumlah tak terbatas.
Namun di satu sisi, kebijakan moneter ini masih belum memberikan inflasi yang diinginkan.
Di lain dunia, isu tentang kenaikkan suku bunga India pada Agustus masih berhembus kencang, sehingga membuat yield obligasi di India mengalami kenaikkan.
Dari dalam negeri, tentu data mengenai inflasi yang akan keluar esok hari berpotensi menjadi katalis pergerakan pasar.
"Kami merekomendasikan beli hari ini melalui lelang, untuk pergerakan obligasi hari ini akan terlihat setelah hasil lelang keluar," katanya dalam riset harian, Selasa (31/7/2018).
Pada perdagangan kemarin, Senin (30/7/2018) total transaksi dan frekuensi turun dibandingkan dengan hari sebelumnya di tengah tengah keraguan pasar obligasi untuk beranjak naik.
Total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi <1 tahun, diikuti dengan 15 – 20 tahun dan 10 – 15 tahun.
Dominasi pergerakan tenor pendek dan panjang merupakan sesuatu yang sangat baik tatkala pergerakan pasar masih diselimuti oleh ketidakpastian.
"Strategi ini merupakan strategi yang sangat baik untuk bisa meminimalisir volatilitas dan kerugian, tetapi juga memaksimalkan potensi keuntungan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel