Bisnis.com, JAKARTA - Kembalinya posisi indeks harga saham gabungan ke level 6.000 diprediksi bakal berlanjut. Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup menguat 0,65% atau 38,80 poin di level 6.027,94, level penutupan tertinggi dalam sekitar tujuh pekan terakhir.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pergerakan IHSG mengarah pada resistance MA200 secara teknikal setelah berhasil kuat diatas MA5.
Meskipun demikian ruang pergerakan IHSG terlihat terbatas pada indikator Stochastic yang yang telah jenuh beli dengan indikasi dead-cross.
"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung menguat tertahan dengan rentang pergerakan 5.989-6.050," kata dia, Senin (30/7/2018).
Senada, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya WIjaya menilai, jelang rilis data perekonomian yang diyakini inflasi masih terkendali memberikan sentimen positif yang dapat membuat pola gerak IHSG dalam kondisi stabil.
"Rilis kinerja emiten pada semester pertama yang akan terus terlansir akan turut memberikan sentimen dalam pergerakan IHSG. Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan pergerakan 5.821-6.117," kata dia.
Indosurya Bersinar Sekuritas merekomendasikan saham KLBF, ASRI, PWON, SMRA, ADHI, WIKA, BSDE, KAEF, BJTM, dan BBNI pada perdagangan hari ini.
Adapun saham yang direkomendasikan oleh Reliance Sekuritas Indonesia adalah ICBP, ANTM, TLKM, MEDC, PTPP, SMSM, TKIM, dan ADHI.
Berdasarkan data Bloomberg, tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau dengan sektor tambang yang naik 2,72% sebagai kontributor terbesar atas penguatan IHSG.
Adapun sektor infrastruktur dan perdagangan berakhir di zona merah, masing-masing terkoreksi 0,20% dan 0,10%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel