Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AKSI EMITEN 30 JULI: SMAR & TBLA Pacu Biodiesel, Emiten Properti Mulai Bergairah

Berita terkait upaya SMAR dan TBLA menambah produksi biodiesel serta kinerja emiten properti yang mulai bergairah menjadi sorotan media nasional hari ini, Senin (30/7/2018).
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait upaya SMAR dan TBLA menambah produksi biodiesel serta kinerja emiten properti yang mulai bergairah menjadi sorotan media nasional hari ini, Senin (30/7/2018).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

SMAR & TBLA Memacu Biodiesel. Emiten perkebunan PT Tunas Baru Lampung Tbk. dan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk. berencana menambah produksi biodiesel pada 2018 seiring dengan potensi meningkatnya permintaan di dalam negeri. (Bisnis Indonesia)

Emiten Properti Mulai Bergairah. Kinerja pemasaran emiten properti sepanjang semester I/2018 cukup menggembirakan. Ini menandakan kinerja sektoral semakin membaik, sehingga meningkatkan optimisme emiten terhadap pencapaian target pada tahun ini. (Bisnis Indonesia)

WEGE Kaji 2 Pabrik Baru. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk. berencana merealisasikan pembangunan dua pabrik baru pada 2018. (Bisnis Indonesia)

Laba PBID Naik 43%. Kenaikan volume sekaligus margin penjualan mendongkrak raihan laba bersih PT Panca Budi Idaman Tbk. menjadi Rp141,36 miliar pada semester I/2018 atau meningkat 43,88% secara tahunan. (Bisnis Indonesia)

INCO Akan Divestasi Saham 20% Lagi. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan mendivestasikan 20% sahamnya lagi kepada publik tahun depan. Langkah ini sesuai kontrak karya amandemen yang sudah diteken dengan Pemerintah Indonesia. (Kontan)

Kinerja MYTX Tertekan Mahalnya Bahan Baku Tekstil. Harga bahan baku tekstil yang mahal di dalam negeri membuat PT Asia Pacific Investama Tbk mati kutu. Produsen benang dan kain ini menuding kebijakan bea masuk antidumping (BMAD) sebagai biang keladinya. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper