Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Sekuritas: Kondisi Pasar Dinilai Tak Kondusif, 2 Perusahaan Tunda IPO

Dua perusahaan klien PT MNC Sekuritas memutuskan untuk menunda rencana melakukan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) tahun ini.
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Dua perusahaan klien PT MNC Sekuritas memutuskan untuk menunda rencana melakukan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) tahun ini.

Padahal, rencananya pencatatan saham akan dilakukan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada paruh kedua tahun ini. Keduanya adalah perusahaan yang bergerak di sektor konsumer dan ritel.

"Ada dua perusahaan yang menunda IPO menjadi tahun depan. Alasannya melihat kondisi pasar dan dianggap masih kurang kondusif," kata Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina di BEI, Senin (30/7/2018).

Dia menjelaskan penurunan pasar yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan siklus biasa dalam pasar modal.

Hal ini juga dinilai bukan hanya disebabkan kondisi dalam negeri. Menurut Susy, faktor eksternal menjadi kunci terpuruknya indeks sejak akhir kuartal I/2018 dan menyebabkan banyak perusahaan melakukan peninjauan ulang terkait rencana go public.

"Kalau saya berbicara dengan klien, mereka masih banyak yang belum agresif. Banyak calon emiten yang meihat kondisi pasar kurang kondusif dan masih wait and see sampai tahun depan," terangnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, tahun ini MNC Sekuritas menangani IPO beberapa perusahaan. Namun, yang telah terealisasi baru PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) yang dicatatkan pada 8 Juni 2018.

Sementara itu, total mandat penerbitan surat utang yang ditangani perseroan pada tahun ini mencapai sembilan mandat, baik dalam bentuk obligasi maupun surat utang jangka menengah alias Medium Term Notes (MTN).

Satu diantaranya telah dilakukan pada awal tahun ini, yakni MTN MNC Picture dengan nilai Rp450 miliar. Penerbitan MTN tersebut diklaim kelebihan permintaan atau oversubscribed.

"Ada beberapa obligasi juga yang akan kami tangani. Tapi total nilainya saya belum bisa ungkapkan," ujar Susy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper