Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Emiten Tambang Kapuas Prima Coal (ZINC) Meroket 662,83%

Emiten tambang logam PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) membukukan lonjakan laba neto sebesar 662,83% pada semester I/2018.
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung melintas di samping papan penunjuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (27/7/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tambang logam PT Kapuas Prima Coal Tbk. (ZINC) membukukan lonjakan laba neto sebesar 662,83% pada semester I/2018.

Dalam laporan keuangan ZINC per semester I/2018 yang terbit di harian Bisnis  Indonesia, Senin (30/7/2018), manajemen mengumumkan penjualan perusahaan mencapai Rp372,53 miliar. Nilai itu melonjak 140,87% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp154,66 miliar.

Beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp181,10 miliar dari semester I/2017 sebesar Rp95,91 miliar. Namun, laba bruto masih menanjak menuju Rp191,43 miliar dari sebelumnya Rp58,75 miliar.

Laba neto per Juni 2018 mencapai Rp84,86 miliar. Nilai itu melonjak 662,83% yoy dari semester I/2017 sebesar Rp11,12 miliar.

Pada paruh pertama 2018, ZINC menggelontorkan arus kas untuk kegiatan operasi senilai Rp165,93 miliar, naik dari sebelumnya Rp3,94 miliar. Jumlah arus kas pada akhir periode Juni 2018 dan Juni 2017 masing-masing Rp7,35 miliar dan Rp25,81 miliar.

Liabilitas perseroan meningkat menuju Rp360,38 miliar dari akhir 2017 sebesar Rp233,36 miliar. Liabilitas jangka pendek juga naik menuju Rp311,57 miliar per Juni 2018 dari akhir tahun lalu Rp201,92 miliar.

Ekuitas ZINC naik menjadi Rp563,67 miliar dari akhir 2017 senilai Rp478,81 miliar. Total aset perseroan pun meningkat menuju Rp924,06 miliar dari sebelumnya Rp712,17 miliar.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Kapuas Prima Coal Hendra Susanto menyampaikan, pada 2018 perseroan menargetkan pendapatan mencapai Rp1,1 triliun. Jumlah itu melonjak 152,37% yoy dari realisasi 2017 senilai Rp435,87 miliar.

"Pada 2018 target kapasitas [produksi] 2 kali lipat dibandingkan 2017. Target penjualan Rp1,1 triliun , laba sebelum pajak Rp360 miliar, dan laba setelah pajak kurang lebih sekitar Rp280 miliar," ujarnya setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu (2/5/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper