Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat 72 Poin, Kesepakatan AS-Uni Eropa Picu Reli Aset Berisiko

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (26/7/2018) di Rp14.443 per dolar AS, menguat 72 poin atau 0,49% dari posisi Rp14.515 pada Rabu (25/7/2018).
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin
Uang rupiah./Bloomberg-Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Kamis (26/7/2018) di Rp14.443 per dolar AS, menguat 72 poin atau 0,49% dari posisi Rp14.515 pada Rabu (25/7/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp14.515 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.371 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp144.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau menguat 22 poin atau 0,15% ke level Rp14.453 per dolar AS pada pukul 11.01 WIB, setelah dibuka terapresiasi 38 poin atau 0,26% di level Rp14.437 per dolar AS.

Pada perdagangan Rabu (25/7), mata uang Garuda sukses rebound dan berakhir menguat 70 poin atau 0,48% di level 14.475.

Sepanjang perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran Rp14.431-Rp14.453.

Mata uang lain di Asia bergerak variatif terhadap dolar AS siang ini, dengan won Korea Selatan yang terapresiasi 0,59% memimpin penguatan di antara sejumlah mata uang Asia. Adapun dolar Singapura dan peso Filipina masing-masing terpantau melemah 0,12%.

Sementara itu, pergerakan indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terpantau lanjut turun 0,08% atau 0,076 poin ke level 94,157 pada pukul 11.15 WIB, setelah berakhir melemah 0,40% di posisi 94,233 pada Rabu (25/7).

Dilansir Bloomberg, sejumlah mata uang di Asia menguat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker sepakat untuk bekerja sama menghilangkan tarif. Hal ini serta-merta memicu reli pada aset berisiko.

“Pertemuan Trump-Juncker memberi katalis atas lebih banyak aksi profit taking saat indikator teknikal menunjukkan bahwa sebagian besar dolar AS terhadap mata uang Asia berada di wilayah overbought yang lebih panjang,” kata Christy Tan, kepala riset dan strategi pasar di National Australia Bank.

Namun menurut Kyle Rodda, analis pasar di IG Markets, dalam jangka lebih panjang, mata uang emerging market mungkin mengalami lebih banyak keperihan saat hal-hal di luar kendali, seperti perang dagang AS-China dan penguatan dolar AS memukul ekonomi mereka.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

26 Juli

14.443

25 Juli

14.515

24 Juli

14.541

23 Juli

14.454

20 Juli

14.520

 

 

 

 

Sumber: Bank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper