Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bertahan Positif Pada Akhir Sesi I, Waspadai Aksi Profit Taking

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (26/7/2018).
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pengunjung beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (26/1/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan pergerakannya di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (26/7/2018).

IHSG naik 0,24% atau 13,94 poin ke level 5.947,83 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,27% atau 15,77 poin di level 5.949,66.

Pada perdagangan Rabu (25/7), IHSG berhasil melanjutkan relinya meski hanya naik tipis 0,03% atau 2,05 poin dan berakhir di level 5.933,89. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.945,43 – 5.967,59.

Berdasarkan data Bloomberg, siang ini sebanyak 198 saham menguat, 133 saham melemah, dan 266 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG menetap di zona hijau dengan support utama sektor pertanian (+1,38%) dan tambang (+0,92%). Empat sektor lainnya menetap di zona merah, dipimpin sektor aneka industri yang melemah 1,72%.

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara juga bergerak positif siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,04%), FTSE Straits Times Singapura (+0,12%), indeks SE Thailand (+0,50%), dan indeks PSEi Filipina (+2,02%).

Sementara itu, bursa saham Jepang bergerak variatif dengan Topix naik 0,65% dan Nikkei 225 turun 0,11%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,68%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing turun 0,74% dan 0,83%.

Secara keseluruhan, bursa Asia bergerak naik setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker sepakat untuk mendiskusikan mengurangi hambatan perdagangan.

Terlepas dari hal tersebut, berlanjutnya kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan global membebani sentimen investor.

Dilansir Reuters, peringatan dari Facebook Inc. atas pertumbuhan yang melambat menyoroti risiko bagi investor dan bisnis pada musim laporan keuangan saat ini.

Produsen mobil General Motors Co, Ford Motor Co., dan Fiat Chrysler Automobiles NV (FCA) juga menurunkan proyeksi laba full year mereka pada hari Rabu (25/7), sebagai indikasi bahwa kekhawatiran perang perdagangan masih belum berakhir.

Selain itu, hampir tiga perempat ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan proteksionisme perdagangan akan memiliki dampak penurunan yang signifikan terhadap pertumbuhan global tahun depan.

IHSG sendiri diprediksikan akan bergerak cenderung menguat pada perdagangan hari ini, didukung sejumlah sentimen positif.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan, dari dalam negeri, rilis laporan keuangan pada kuartal II/2018 masih menjadi katalis untuk IHSG.

Pasar juga menantikan keputusan pertemuan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. Menurut Nico, meskipun tingkat suku bunga diperkirakan tidak berubah, tetapi rencana tapering off menjadi sesuatu yang patut dinantikan.

Di sisi lain, pelaku pasar bisa mewaspadai potensi aksi profit taking yang dapat menahan laju indeks hari ini. Hingga Rabu (25/7), IHSG telah mampu mempertahankan relinya selama empat hari perdagangan berturut-turut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper