Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mesir Bayar Komoditas Gandum Termahal Sejak 2015, Ini Alasannya

Kekeringan yang melanda pertanian gandum di seluruh wilayah Laut Hitam dan Eropa membuat Mesir, pembeli utama komoditas biji-bijian tersebut, harus membayar dengan harga tertingginya selama lebih dari tiga tahun.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Kekeringan yang melanda pertanian gandum di seluruh wilayah Laut Hitam dan Eropa membuat Mesir, pembeli utama komoditas biji-bijian tersebut, harus membayar dengan harga tertingginya selama lebih dari tiga tahun.

Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg, Otoritas Umum untuk Pasokan Komoditas (GASC) Mesir telah membayar US$235,65 per ton gandum. Pemerintah Mesir telah membayat total 420.000 ton gandum untuk pengiriman 1–10 September mendatang.

Pada perdagangan Rabu (25/7), harga gandum yang menjadi patokan dari bursa Chicago Board of Trade (CBOT) melonjak 3,75 poin atau 0,73% menjadi US$514 sen per bushel. Angka tersebut mencatatkan kenaikan harga komoditas gandum hingga 20,37% selama tahun berjalan.

Kondisi cuaca kering membuat produksi gandum dari Rusia merosot untuk pertama kalinya dalam enam tahun. Pertanian di Prancis, Jerman, dan negara-negara Baltik juga diperkirakan akan mengalami penyusutan.

“Masalah utamanya karena cuaca yang terjadi di Eropa dan Laut Hitam, produsen dari wilayah tersebut merupaka pemasok utama gandum ke Mesir,” kata Michael McDougall, Wakil Presiden ED&F Man Capital Markets, dilansir dari Bloomberg, Rabu (25/7/2018).

GASC telah melakukan pembelian sebanyak 240.000 ton gandum dari Rusia, 120.000 ton dari Romania, dan 60.000 ton dari Ukraina. Harga yang harus dibayarkan merupakan yang tertinggi sejak Mei 2015.

Komoditas gandum Paris untuk kontrak teraktif Desember juga mengalami reli hingga 1,7% menjadi 198 euro atau sekitar US$231 per ton. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak kontrak tersebut mulai diperdagangkan pada 2015 lalu.

Selain itu, dari data kompilasi Bloomberg, tercatat bahwa Mesir menerima penawaran dari enam perusahaan, jumlah paling sedikit untuk pengiriman musim ini. Saat ini Mesir hanya bergantung pada subsidi roti untuk memenuhi kebutuhan pangan 100 juta warganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper