Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Minyak Mentah & Bensin Turun, WTI Menguat

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September diperdagangkan pada US$ 68,75 per barel pada pukul 16.36 waktu setempat. setelah ditutup di level US$68,52 di New York Mercantile Exchange.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat pada perdagangan Selasa (24/7/2018) setelah laporan industri menunjukkan penurunan stok minyak mentah, bensin, minyak distilat dan cadangan di Cushing, Oklahoma.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman September diperdagangkan pada US$68,75 per barel pada pukul 16.36 waktu setempat. setelah ditutup di level US$68,52 di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak September menguat 0,38 poin ke level US$73,44 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan pada premium US$4,92 dibanding WTI.

Dilansir Bloomberg, harga minyak menguat setelah American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah nasional turun 3,16 juta barel pekan lalu. Pada saat yang sama, API menunjukkan penurunan pasokan di pusat pipa Cushing, yang akan menjadi penurunan di minggu ke 10, jika data Enery information Administration menegaskannya pada hari Rabu.

"Ini sedikit mengejutkan. Ini jelas merupakan laporan yang bullish, pengetatan musim panas yang normal karena musim mengemudi,” kata James Williams, presiden peneliti energi WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.

Patokan minyak AS telah turun hampir 8% bulan ini di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan China yang mengancam permintaan energi global.

Meskipun harga naik sesaat di tengah perang kata-kata antara AS dan Iran soal ekspor minyak, investor tetap khawatir tentang kelebihan pasokan. Produsen termasuk Arab Saudi telah berjanji untuk meningkatkan produksi untuk menebus kerugian dari negara lain.

Di AS, persediaan minyak mentah saat ini berada di sekitar 411 juta barel, mendekati level terendah sejak Februari 2015. Laporan pemerintah AS diperkirakan akan menunjukkan penurunan 3 juta barel menurut survei Bloomberg.

API juga melaporkan bahwa pasokan bensin turun 4,87 juta barel. Itu akan menjadi penurunan terbesar sejak Maret jika data EIA menegaskannya. Sementara itu, persediaan minyak distilat turun 1,32 juta barel dan pasokan di Cushing turun 808.000 barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper