Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pefindo Sematkan idA- Untuk Peringkat Utang Hartadinata

Analis Pefindo, Christyanto Wijaya dan Martin Pandiangan mengungkapkan peringkat idA menunjukkan bahwa Hartadinata memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligasi Indonesia untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati koleksi perhiasan PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela-sela konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat idA- kepada PT Hartadinata Abadi Tbk. dan prospek yang stabil.

Analis Pefindo, Christyanto Wijaya dan Martin Pandiangan mengungkapkan peringkat idA menunjukkan bahwa Hartadinata memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligasi Indonesia untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang.

"Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi," tulisnya dalam siaran pers, Rabu (25/7/2018).

Adapun tanda kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

Peringkat yang diberikan oleh Pefindo menunjukkan bahwa model bisnis perhiasan emas emiten bersandi saham HRTA yang terintegrasi, serta didukung oleh saluran distribusi yang baik, kapasitas produksi yang cukup mendukung pertumbuhan pendapatan pada masa mendatang, dan permintaan perhiasan emas yang stabil di pasar domestik.

Pefindo menilai, peringkat HRTA dibatasi oleh risiko terkait ekspansi bisnis, eksposur terhadap fluktuasi harga bahan baku dan mata uang asing, serta kebutuhan modal kerja yang tinggi.

Christyanto dan Martin menyampaikan bahwa peringkat akan dinaikkan bila HRTA mampu meningkatkan posisi pasar di industri perhiasan emas di Indonesia dengan melebihi target pendapatan dan EBITDA, serta mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan denga industri dalam jangka pendek hingga menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper