Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja United Tractors (UNTR) Semester I/2018 Diprediksi Solid

Peningkatan kinerja operasional emiten alat berat dan kontraktor PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada semester I/2018 membuat kinerja keuangannya juga berpotensi tumbuh.
Ilustrasi./JIBI
Ilustrasi./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Peningkatan kinerja operasional emiten alat berat dan kontraktor PT United Tractors Tbk. (UNTR) pada semester I/2018 membuat kinerja keuangannya juga berpotensi tumbuh.

Pada semester I/2018, UNTR membukukan penjualan alat berat sejumlah 2.400 unit. Volume itu meningkat 37,06% year-on-year (yoy) dari Januari—Juni 2017 sebanyak 1.751 unit.

Dalam 6 bulan pertama 2018, produksi batu bara naik 8,22% yoy menjadi 56,8 juta ton dari sebelumnya 52,3 juta ton. Penjualan batu bara juga mencapai 4,42 juta ton, tumbuh 21,59% yoy dari semester I/2017 sebesar 3,63 juta ton.

Analis BCA Sekuritas Prasetya Gunadi menyampaikan, pencapaian kinerja UNTR pada kuartal II/2018 menunjukan performa yang solid. Oleh karena itu, kinerja keuangan perusahaan berpotensi bertumbuh pada periode April-Juni 2018 dibandingkan triwulan sebelumya.

"Kami perkirakan pada semester I/2018 pertumbuhan pendapatan mencapai 46% year-on-year," paparnya dalam publikasi riset, Rabu (25/7/2018).

Pada kuartal I/2018, UNTR membukukan pendapatan senilai Rp19,01 triliun, naik 38,97% yoy dari sebelumnya Rp13,68 triliun.

Penurunan nilai tukar rupiah (IDR) terhadap dolar AS (USD) juga berdampak positif bagi anak usaha UNTR di sektor tambang, yakni PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Setiap peningkatan 1% USD/IDR akan menambah 1,7% pendapatan PAMA.

Prasetya menyampaikan, BCA Sekuritas merekomendasikan beli terhadap saham UNTR dengan target harga Rp44.000. Angka itu mencerminkan Price to Earning Ratio (PER) 12,4 kali.

Pada penutupan perdagangan Rabu (25/7/2018), saham UNTR naik 1.650 poin atau 5,02% menjadi Rp34.450. Harga naik 7,30% sebulan terakhir, tetapi merosot 2,4% secara year-to-date (ytd).

Angka penutupan menunjukkan PER 12,73 kali. Kapitalisasi pasar anak usaha PT Astra International Tbk. (ASII) ini mencapai Rp128,88 triliun.

Adapun, sambung Prasetya, risiko yang dapat menghadang laju UNTR ialah penurunan harga batu bara global secara tiba-tiba, dan keinginan perusahaan produsen tambang untuk memanfaatkan kontraktor internal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper