Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tujuh Sektor Hijau, IHSG Menguat 0,71% Pada Sesi I

IHSG menguat 0,71% atau 41,42 poin ke level 5.914,21 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,73 poin di level 5.886,52.
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Pengguna jalan melintas di depan monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Jakarta, Jumat (20/7/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (23/7/2018).

IHSG menguat 0,71% atau 41,42 poin ke level 5.914,21 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,23% atau 13,73 poin di level 5.886,52.

Adapun pada perdagangan pekan lalu, Jumat (20/7), IHSG ditutup rebound 0,03% atau 1,71 poin di posisi 5.872,78. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada level 5.884,98 – 5.928,08.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 204 saham menguat, 157 saham melemah, dan 236 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona hijau dengan dorongan terbesar dari sektor infrastruktur yang menguat 1,33%, disusul sektor finansial yang menguat 1,12%.

Adapun sektor perdagangan yang melemah 0,15% dan industri dasar yang melemah 0,08% menahan penguatan IHSG lebih lanjut.

IHSG menguat di saat indeks saham lain di Asia Tenggara bergerak mayoritas melemah siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI yang melemah 0,03%, FTSE Straits Times Singapura melemah 0,31%, indeks SE Thailand turun 0,02%, dan indeks PSEi Filipina (-0,12%).

Indosurya Sekuritas mengestimasi IHSG masih bergerak di rentang konsolidasi wajar sehingga potensi kenaikan akan berlanjut. 

Vice President Research Department William Surya Wijaya mengatakan IHSG diprediksi akan bergerak 5.721 - 5.988.

Dia mengatakan memasuki awal pekan IHSG masih terlihat betah dalam rentang konsolidasi wajar di tengah gejolak nilai tukar dan harga komoditas, serta tekanan pada market global maupun regional.

Menurutnya, peluang koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai momentum untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang mengingat IHSG masih berada dalam pola uptrend jangka panjang.

"Hari ini IHSG berpotensi menguat, " tulisnya dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper