Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Tergelincir dari Level 5.900, Sejumlah Sentimen Tekan Pasar Saham

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/7/2018).
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergelincir dan berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Kamis (19/7/2018).

IHSG ditutup turun 0,33% atau 19,65 poin di level 5.871,08. Padahal, indeks sempat melanjutkan penguatannya setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,19% atau 11,29 poin di level 5.902,03 pagi tadi. Pada perdagangan Rabu (18/7), IHSG ditutup menguat 0,50% atau 29,22 poin di level 5.890,73.

Hingga awal sesi II perdagangan hari ini, IHSG mampu bertahan di wilayah positif bahkan kembali menembus level 5.900. Namun menjelang akhir perdagangan, gerak indeks memerah dan terus terkoreksi.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif pada kisaran level 5.857,14 – 5.920,93. Dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 178 saham menguat, 192 saham melemah, dan 227 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, empat dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah dengan tekanan utama dari sektor konsumer (-1,34%) dan infrastruktur (-1,30%). Adapun lima sektor lainnya mampu menetap di zona hijau, dipimpin sektor tambang yang menguat 1,10%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis 27 tergelincir ke zona merah dan berakhir turun 0,39% atau 1,99 poin di level 505,64, setelah mampu rebound pada perdagangan Rabu (18/7).

Indeks saham lain di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif sore ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (+1,14%), indeks SE Thailand (+0,69%), indeks PSEi Filipina (-0,85%), dan indeks FTSE Malay KLCI (+0,35%).

Pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir di zona negatif masing-masing turun 0,09% dan 0,13%, diikuti indeks Kospi Korea Selatan (-0,34%), indeks Hang Seng Hong Kong (-0,38%), dan indeks Shanghai Composite (-0,53%).

Dalam risetnya hari ini, PT Valbury Sekuritas Indonesia menyatakan penyataan Presiden AS Donald Trump yang tidak harmonis kepada Uni Eropa sebagai musuh perdagangan semakin memanaskan isu perang dagang dan akan mengganggu pasar valuta asing termasuk pasar saham.

Hal ini juga membebani IHSG jika pasar global terutama saham regional Asia mengalami tekanan, apabila sentimen perang dagang yang mulai menyentuh Uni Eropa masih menjadi kekhawatiran pasar.

Dalam satu wawancara dengan stasiun televisi, Trump menyebut UE sebagai "musuh terbesar secara global saat ini". Menurut Trump, meski dirinya menghormati para pemimpin Uni Eropa, akan tetapi dalam hal perdagangan para pemimpin itu dinilai benar-benar memanfaatkan Amerika Serikat.

Bersama IHSG, nilai tukar rupiah hari ini berakhir melemah 28 poin atau 0,19% di level Rp14.442 per dolar AS. Rupiah melanjutkan pelemahannya pascarilis keputusan pertemuan kebijakan Bank Indonesia.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 18-19 Juli 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Days Reverse Repo Rate (7DRRR) di level 5,25%.

Bank sentral juga menetapkan suku bunga Deposit Facility sebesar 4,5% dan suku bunga Lending Facility sebesar 6%, berlaku efektif sejak 19 Juli 2018.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan keyakinan BI untuk mempertahankan daya tarik pasar keuangan domestik.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

TLKM

-2,49

TRIO

-25,00

UNVR

-2,24

HMSP

-1,62

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBRI

+1,40

BYAN

+5,41

TKIM

+6,29

CPIN

+3,62

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper