Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 Naik ke Level Tertinggi, Dow Jones Reli Hari Kelima

Indeks S&P 500 naik ke level tertingginya dalam lebih dari lima bulan, sedangkan Dow Jones melanjutkan relinya di hari kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (18/7/2018), setelah laporan keuangan yang solid mendorong saham finansial dan industri.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 naik ke level tertingginya dalam lebih dari lima bulan, sedangkan Dow Jones melanjutkan relinya di hari kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (18/7/2018), setelah laporan keuangan yang solid mendorong saham finansial dan industri.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup naik 0,22% atau 6,07 poin di 2.815,62 dan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,32% atau 79,4 poin di level 25.199,29. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite berakhir turun tipis 0,01% atau 0,67 poin di level 7.854,44.

Laporan keuangan dengan hasil yang menggembirakan dari perusahaan kereta api CSX Corp dan maskapai United Continental membantu mengangkat indeks industri pada S&P 500 naik 1,1% sekaligus termasuk di antara sektor berkinerja terbaik pada hari itu.

Dow Jones Transport Average pun melonjak 2,3%, kenaikan harian terbesar dalam tiga bulan.

Saham Berkshire Hathaway yang mendorong penguatan sektor finansial, naik 5,3% seiring pemberitaan bahwa perusahaan tersebut menghapus batasan kemampuannya untuk buy back sahamnya sendiri. Adapun saham Morgan Stanley naik 2,8% setelah bank investasi ini melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari ekspektasi.

Meskipun masih di awal periode pelaporan, prediksi untuk musim pelaporan keuangan perusahaan AS meningkat karena semakin banyak perusahaan yang merilis hasil.

Sekitar 87,5% dari 48 perusahaan pada indeks S&P 500 yang sejauh ini telah merilis laporannya mencatat hasil yang melampaui ekspektasi analis, menurut data Thomson Reuters.

“Kita telah melakukan reli yang sangat bagus ini,' kata Wayne Kaufman, chief market analyst di Phoenix Financial Services di New York. “Alasannya adalah laporan keuangan dan valuasi.”

“Saya pikir pasar akan bergerak jauh lebih tinggi sekarang jika tidak ada kekhawatiran tentang perdagangan,” lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

Di depan para anggota komite Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat pada Rabu (18/7) waktu setempat, Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa meningkatnya proteksionisme dunia seiring waktu akan menimbulkan risiko bagi AS dan ekspansi global yang sebagian besar tampak berlanjut.

Sementara itu, data terkini menunjukkan pasar perumahan AS yang terus menjadi titik lemah ekonomi. Performa perumahan turun 12,3% pada bulan Juni ke level terendah sembilan bulan saat para kontraktor rumah bergulat dengan harga kayu yang lebih tinggi serta kekurangan lahan dan tenaga kerja.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper