Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya (WIKA) Bakal Revisi Naik Target Kontrak Baru 2018

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan merevisi naik target kontrak baru perseroan pada 2018 seiring dengan pencapaian positif yang diraih sampai dengan semester I/2018.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. akan merevisi naik target kontrak baru perseroan pada 2018 seiring dengan pencapaian positif yang diraih sampai dengan semester I/2018.

Direktur Utama Wijaya Karya Tumiyana mengatakan pencapaian nilai kontrak baru Rp20,56 triliun sampai dengan semester I/2018 telah sesuai dengan target perseroan. Jumlah tersebut setara dengan 35,91% dari total kontrak baru yang dibidik perseroan tahun ini senilai Rp57,24 triliun.

Dia mengungkapkan emiten berkode saham WIKA itu masih memiliki sejumlah pipeline proyek untuk semester II/2018. Menurutnya, saat ini perseroan masih mengikuti tender beberapa proyek infrastruktur seperti jembatan dan jalan.

“Jadi semester II/2018 akan lebih kencang perolehan kontrak. Kami akan merevisi naik target kontrak baru 2018,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (18/7/2018).

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Puspita Anggraeni menjelaskan bahwa perusahaan mendapatkan sejumlah tambahan kontrak baru sampai dengan semester I/2018. Salah satu proyek dengan nilai besar yakni Terminal Kijing, Mempawah dengan nilai Rp2,49 triliun.

Selain proyek tersebut, Puspita mengungkapkan emiten berkode saham WIKA itu mendapatkan proyek jalan layang Teluk Lamong, Surabaya, senilai Rp1,19 triliun. Adapun, kontraktor pelat merah tersebut juga mendapatkan pekerjaan dari Dermaga Pelabuhan Patimban, Subang, senilai Rp727 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2018, WIKA mengantongi pendapatan Rp6,25 triliun. Jumlah tersebut naik 64,09% dari periode sebelumnya Rp3,81 triliun.

Kendati demikian, laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk WIKA merosot 30,14% secara tahunan pada kuartal I/2018. Kontraktor pelat merah itu membukukan laba bersih Rp171,21 miliar, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp245,07 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper