Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panen Gandum di Sejumlah Wilayah Uni Eropa Ambyar

Panen gandum Uni Eropa menyusut karena terdampak cuaca kekeringan dan gelombang panas sehingga menutup kesempatan mengambil peluang pasar ketika ekspor Rusia juga turun.
Ladang gandum/Reuters
Ladang gandum/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Panen gandum Uni Eropa menyusut karena terdampak cuaca kekeringan dan gelombang panas sehingga menutup kesempatan mengambil peluang pasar ketika ekspor Rusia juga turun.

Uni Eropa kembali kehilangan pangsa pasar saat Rusia sebagai penghasil gandum kedua dunia setelah Amerika Serikat, tercatat mengurangi ekspor komoditas biji-bijian itu dalam beberapa tahun terakhir ini karena penyusutan produksi.

Pengiriman dari Rusia mengalami penurunan hingga tiga kali lipat pada tiga sesi terakhir perdagangan seiring dengan penyusutan panen di sejumlah wilayah. Sementara itu, UE harus berjuang keras untuk bersaing dengan pemasok yang lebih besar dari negara-negara Laut Hitam.

Ekspor Rusia diperkirakan anjlok hingga lima kali lipat karena penanaman berkurang dan kondisi pertanian yang tidak mendukung. Di sisi lain, ekspektasi hasil panen UE juga mengalami penurunan pada beberapa pekan terakhir dengan hasil panen telah dinyatakan berada pada level terendah selama 6 tahun.

Laporan Commerzbank AG menunjukkan bahwa dengan jumlah yang kurang untuk dikirimkan dan sejumlah negara, ekspor Uni Eropa ke luar wilayah juga terpangkas.

Analis Commerzbank AG Carsten Fritsch mengatakan bahwa Jerman sebagai salah satu negara penghasil gandum, tidak akan mengekspor dengan kuantitas besar karena harus memasok wilayah yang terkena kekeringan.

“Uni Eropa tidak akan mempu meraup keuntungan bahkan dari penurunan pasokan dan penurunan ekspor oleh Rusia,” ujar Fritsch, dilansir dari Bloomberg, Selasa (17/7/2018).

Panen gandum pada tahun ini di Jerman diprediksi menyusut 6,5% menjadi 22,89 juta ton, sebagai dampak dari kekeringan. Sementara itu, cuaca juga menekan panen gandum Polandia anjlok hingga 6,7% menjadi 10,9 juta ton karena terpengaruh cuaca.

Produksi gandum di wilayah pengekspor utama Lituania juga diperkirakan merosot ke posisi 3,1 juta–3,2 juta ton dari 3,8 juta ton pada tahun lalu, sedangkan di Swedia diperkirakan jatuh 15%-20% dari rata-ratanya selama 5 tahun menjadi 2,46 juta ton. Sebelumnya, Swedia merupakan pengimpor utama komoditas gandum dari Eropa.

Kemerosotan tajam juga akan melanda panen gandum Denmark dengan panen menjadi sekitar 2,9 juta–3 juta ton pada tahun ini, dari 4,6 juta ton pada tahun lalu. Denmark kemungkinan harus mengimpor lebih banyak gandum pada musim depan. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper