Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Melemah Tiga Hari Beruturut-turut

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 di bursa komoditas Rotterdam ditutup melemah 1,05% atau 1,05 poin di posisi US$98,50/metrik ton.
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Alat berat dioperasikan untuk membongkar muatan batu bara dari kapal tongkang, di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/4/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara melanjutkan pelemahannya hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Senin (16/7/2018).

Pada perdagangan Senin, harga batu bara untuk kontrak Agustus 2018 di bursa komoditas Rotterdam ditutup melemah 1,05% atau 1,05 poin di posisi US$98,50/metrik ton.

Harga batu bara kontrak Agustus 2018 pada perdagangan Selasa melanjutkan pelemahan di hari ketiga berturut-turut, setelah pada perdagangan sesi sebelumnya, Jumat (13/7), harga batu bara ditutup melemah 1,09% ke level US$99,55.

Pelemahan harga batu bara sejalan dengan turunnya harga minyak mentah di tengah keresahan perdagangan global yang bercampur aduk dengan tawaran Arab Saudi menambah suplai minyak mentah untuk Asia meningkatkan volatilitas pasar.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Agustus 2018 anjlok US$2,95 dan berakhir di US$68,06 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam tiga pekan.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman September 2018 anjlok US$3,49 dan berakhir di US$71,84 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Minyak mentah acuan global ini diperdagangkan premium US$4,77 terhadap WTI untuk bulan yang sama serta ditutup di bawah rata-rata pergerakan 100 hari untuk pertama kalinya sejak Maret, mengindikasikan sinyal bearish.

Dilansir dari Bloomberg, harga minyak anjlok 4,2% di New York pada perdagangan Senin, setelah terjerembap sekitar 5% pada Rabu pekan lalu. Hal ini meningkatkan ukuran volatilitas ke level tertingginya dalam sekitar setahun.

Mengutip sumber terkait, Bloomberg mengabarkan bahwa Arab Saudi menawarkan tambahan kargo minyak mentah jenis Arab Extra Light kepada setidaknya dua pembeli di Asia untuk bulan Agustus, setelah memasok volume kontrak penuh kepada pelanggan di kawasan tersebut.

Sementara itu, pemerintah Amerika Serikat (AS) dikabarkan mempertimbangkan pelepasan minyak dari suplai minyak darurat AS yakni Strategic Petroleum Reserve (SPR) demi melemahkan kenaikan harga minyak. Opsi yang dipertimbangkan mulai dari uji penjualan sebesar 5 juta barel hingga pelepasan 30 juta barel dari SPR.

“Ini sangat mirip dengan reaksi lanjutan atas potensi peningkatan pasokan,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities.

“Kombinasi dari efek sisi penawaran dan potensi permintaan yang lebih sedikit sebagai akibat dari perselisihan perdagangan yang kita lihat, mendorong pelaku pasar untuk melepaskan posisi dari minyak saat ini.”

Pergerakan harga batu bara kontrak Agustus 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

16 Juli

98,50

(-1,05%)

13 Juli

99,55

(-1,09%)

12 Juli

100,65

(-1,42%)

11 Juli

102,10

(+0,69%)

10 Juli

101,40

(+0,35%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper