Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

193 Saham Turun, IHSG Melemah 0,72% Pada Sesi I

IHSG melemah 0,72% atau 42,23 poin ke level 5.862,23 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,4% atau 23,37 poin di level 5.881,79.
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengamati papan monitor yang menunjukkan pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/7/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (17/7/2018).

IHSG melemah 0,72% atau 42,23 poin ke level 5.862,23 pada akhir sesi I, setelah dibuka melemah 0,4% atau 23,37 poin di level 5.881,79.

Adapun pada perdagangan Senin (16/7), IHSG ditutup melemah 0,65% atau 38,92 poin di posisi 5.906,16. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada level 5.847,43 – 5.884,80.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 167 saham menguat, 193 saham melemah, dan 237 saham stagnan dari 597 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Enam dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan terbesar dari sektor aneka industri yang melemah 1,76%, disusul sektor finansial yang turun 1,66%.

Adapun tiga sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor properti yang naik 0,35%

Bersama IHSG, indeks saham lain di Asia Tenggara bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,07%), FTSE Straits Times Singapura (+0,45%), indeks SE Thailand (-0,46%), dan indeks PSEi Filipina (-0,3%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,04%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,03%, sedangkan indeks Topix Jepang menguat 1,25%.

Analis Binaartha Sekuritas, Muhamad Nafan Aji Gusta Utama memproyeksikan IHSG masih akan lanjutkan koreksi setelah ditutup merah dalam perdagangan kemarin.

Analis Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya menilai pola pergerakan IHSG masih terlihat berusaha mempertahankan support level yang terus diuji, dan peluang tekanan yang terjadi merupakan momentum yang dapat dimanfaatkan oleh investor jangka pendek maupun panjang untuk dapat melakukan akumulasi pembelian dengan peluang kenaikan yang masih terbuka lebar serta risiko yang terukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper